Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jepara – Seluruh pasar tradisional di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, ditutup di momen Coblosan Pemilu, Rabu (14/2/2024). Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Kabupaten Jepara, menutup seluruh pasar tradisional, agar para pedagang bisa ikut coblosan di Jepara.

Pantauan Murianews.com, di Pasar Ratu Jepara misalnya, seluruh gerbang pasar ditutup rapat. Aktivitas perdagangan hanya terlihat di beberapa kios yang ada di luar pasar. Seperti pedagang buah-buahan, sembako dan sayur-sayuran.

Irodatun Hasanah (40), salah satu pedagang sembako di Pasar Ratu Jepara mendapatkan informasi penutupan pasar sejak lima hari lalu. Petugas pasar berkeliling mengumumkan rencana penutupan tersebut.

Karena rumahnya dekat dengan pasar, Irodatun memilih tetap berjualan. Namun sebelumnya dia telah mencoblos lebih awal.

"Rumah saya dekat. Jadi bisa jualan dan nyoblos lebih pagi. Habis nyoblos langsung jualan. Yang penting sudah nyoblos," kata warga Kelurahan Ujungbatu, Kecamatan Jepara itu, Rabu (14/2/2024).

Irodatun nyoblos di tempat pemungutan suara (TPS) 06 Kelurahan Ujungbatu. Jaraknya kurang dari 1 kilometer dari Pasar Ratu Jepara.

Menurutnya, penutupan pasar itu sudah tepat. Karena kebanyakan pedagang di Pasar Ratu Jepara merupakan warga luar Kecamatan Jepara. Bahkan luar Kabupaten Jepara.

"Kebanyakan orang luar Jepara. Kalau pasar buka, bisa jadi mereka tidak bisa nyoblos," kata dia.

Terpisah, Kepala Disperindag Kabupaten Jepara, Zamroni Leistiaza menyebutkan ada 21 pasar tradisional yang ditutup pemerintah. Kebijakan ini diambil untuk memberi kesempatan para pedagang menyalurkan hak suaranya.

"Semua pasar di bawah Pemkab Jepara ditutup. Ada 21 pasar secara keseluruhan. Ini supaya para pedagang bisa nyoblos. Liburnya juga hanya satu hari ini saja. Besok bisa jualan lagi," terang Zamroni.

Editor: Budi Santoso

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler