Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jepara – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, melakukan pengecekan daging kurban. Hasilnya, petugas menemukan cacing pita di beberapa daging kurban.

Di Kecamatan Jepara misalnya, terdapat dua masjid yang ditemukan cacing pita pada daging kurban. Yakni di Kelurahan Bapangan dan Kelurahan Demaan.

Saat diperiksa petugas, hati dua ekor sapi yang sudah disembelih ternyata mengandung cacing pita. Cacing pita terlihat samar karena warnanya mirip dengan hati sapi.

Selain cacing pita, petugas juga menemukan beberapa paru-paru sapi yang mengalami pneumonia atau peradangan pada parenkim paru yang mengakibatkan gangguan pernapasan.

Biasanya, penyakit ini diakibatkan hewan menghirup zat amoniak dalam jumlah banyak dan di waktu yang lama.

Kabid Kesehatan Hewan dan Peternakan pada DKPP, Mudhofir mengatakan, pengecekan hewan kurban ini dilaksanakan menyeluruh di seluruh wilayah Kabupaten Jepara. Ada 48 petugas yang disebar di enam belas kecamatan yang ada.

Terkait dengan temuan cacing pita, Mudhofir langsung meminta panitia kurban untuk membuang atau membersihkan bagian hati hewan. Pihaknya juga mengimbau agar masyarakat yang mendapatkan daging hati, tidak memasaknya dengan cara disate.

Meskipun demikian, Mudhofir memastikan daging tersebut masih layak untuk dikonsumsi. Hanya saja, cara masaknya harus lebih ekstra hati-hati dibanding daging yang sehat.

”Yang ada cacing hati harus kita pisahkan dan musnahkan. Tapi untuk yang masih bisa dikonsumsi dan tidak terkena cacing hati itu masaknya harus 100 persen, harus benar-benar matang (minimal 30 menit setelah air mendidih). Kita imbau jangan disate,” jelas Mudhofir, Senin (17/6/2024).

Hal yang sama juga berlaku pada daging paru-paru yang terjangkit pneumonia. Bagian tersebut harus dimasak seratus persen matang.

Selain temuan penyakit, imbuh Mudhofir, petugas juga menemukan ada sejumlah hewan yang tidak cukup umur untuk dikurbankan. Beberapa hewan terdeteksi belum berumur dua tahun atau giginya belum patah.

”Kami akan terus memantau sampai tiga hari ke depan. Seluruh petugas kami siagakan di seluruh kecamatan,” pungkas Mudhofir.

Editor: Zulkifli Fahmi

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler