Hadiri MPLS, Pj Bupati Jepara Ikut Kampanyekan Stop Bullying
Faqih Mansur Hidayat
Senin, 22 Juli 2024 18:57:00
Murianews, Jepara – Pj Bupati Jepara Edy Supriyanta ikut kampanyekan stop bullying atau menghentikan perundungan di sekolah dalam bentuk apapun.
Itu disampaikannya saat meninjau Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SMA/SMK Islam Jepara, Jawa Tengah, Senin (22/7/2024).
Edy Supriyanta menyebut, saat ini kasus perundungan masih sering terjadi, tak terkecuali di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Ia pun meminta agar tak ada lagi kasus perundungan.
Menurutnya, perundungan dalam bentuk apapun berpotensi akan membekas di benak korban. Peristiwa bullying juga akan membuat mental korban terganggu.
’’Saya tegaskan, stop bullying dalam bentuk apapun. Ini harus dimulai dari sejak MPLS,’’ tegas Edy.
Untuk menghindarkan aksi bullying, Edy mendorong pihak sekolah agar menciptakan suasana kondusif dan menyenangkan bagi pelajar. Pihaknya menuturkan agar budaya kolaborasi antar siswa harus ditanam dan dipupuk terus menerus.
Edy juga memotivasi kepada para pelajar agar mempunyai visi untuk menghadapi tantangan di masa depan. Selain itu juga diharapkan para pelajar meraih prestasi gemilang dalam hal apapun. Baik prestasi di bidang akademik maupun non akademik. Akhlak dan budi luhur juga harus ditanamkan pada pikiran pelajar.
"Dengan berakhirnya MPLS nanti, diharapkan para siswa baru siap menghadapi tantangan dan meraih prestasi gemilang di masa mendatang,"ucapnya.
Selain itu, Edy juga berharap agar lingkungan sekolah harus menciptakan suasana yang aman, nyaman, dan kondusif. Hal ini sesuai tema dalam kegiatan itu, Menciptakan Sekolah yang Aman, Nyaman, Kondusif Menuju Indonesia Emas 2045.
Dalam menyongsong generasi emas 20245, maka diperlukan skill dan bakat. Masa pengenalan sebagai upaya membangun komunikasi antara siswa dengan warga sekolah. Selain itu, MPLS ini untuk menggali potensi minat bakat dari masing-masing siswa.
"Belajarlah yang sungguh-sungguh, siapkan skill dan bakat kalian mulai sekarang untuk generasi emas 2045,"pungkasnya.
Editor: Zulkifli Fahmi



