Kamis, 20 November 2025

Murianews, Jepara – Kabar kelangkaan gas elpiji 3 kg atau gas melon di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, kembali mencuat. Selain langka, gas subsidi itu juga mahal.

Informasi yang diterima Murianews.com, di Desa Srikandang, Kecamatan Bangsri, harga elpiji 3 kg mencapai Rp 34 ribu per tabung.

Sementara di Desa Mulyoharjo, warga juga kesulitan mendapatkan gas melon. Sejumlah warga juga terpaksa membeli sampai Desa Ragulampitan, Kecamatan Batealit.

Kelangkaan gas juga terjadi di Mlonggo. Hanya saja, gas elpiji tak semahal di Bangsri.

Faidha, salah satu warga Kecamatan Mlonggo, mengaku kesulitan mendapatkan elpiji 3 kg. Harganya tembus Rp 25 ribu per tabung. Padahal, sebelumnya harganya Rp 24 ribu per tabung di tingkat pengecer. 

Terpisah, Ferry Yudha Adhi Dharma, Kabag Perekonomian Setda Jepara memastikan stok gas melon sampai tingkat bawah aman. Dia menyebutkan, kuota harian untuk seluruh wilayah Kabupaten Jepara sebanyak 34-35 ribu tabung.

Tak hanya itu, kuota fakultatif juga sudah masuk. Total ada 47.040 tabung didistribusikan sejak Sabtu (14/9/2024) sampai besok, Selasa (18/9/2024).

”Kami pastikan tidak ada ketersediaan atau kelangkaan. Karena jatah alokasi (harian) dari Pertamina juga normal,” jelas Ferry kepada Murianews.com, Selasa (17/9/2024).

Soal isu kelangkaan di masyarakat, Ferry sudah menurunkan tin untuk monitoring dan evaluasi. Pihaknya menduga, isu tersebut muncul karena kekhawatiran masyarakat karena harga eceran tertinggi (HET) naik. Padahal, kenaikan HET itu hanya berlaku sampai tingkat pangkalan. 

Untuk Karimunjawa, lanjut Ferry, ditambah kuotanya. Dari yang semula 2000 tabung per pekan, kini bertambah menjadi 2.240 tabung per pekan.

Sementara itu, Ketua Himpunan Pengusaha Swasta Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Kabupaten Jepara, Atet Budiono juga memastikan tak ada kelangkaan gas melon di Kabupaten Jepara. Sebagaimana yang disampaikan Ferry, selain jatah harian, Pertamina juga memberikan tambahan 47 ribu tabung.

”Seharusnya (stok gas melon) aman. Mungkin panik buying,” imbuh Atet.

Editor: Supriyadi

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler