Salah satu peserta, Muhammad Syatta menambahkan, pemimpin Jepara diharuskan membawa Kota Ukir yang lebih baik sesuai harapan para pendahulu. Ia menyebut, para calon pemimpin perlu memberikan gagasan dan implementasi yang jelas karena akan mengemban amanah rakyat.
Usai melakukan deklarasi, para peserta kemudian membubuhkan tanda tangan dan pesan sebagai bentuk keseriusan dalam menolak politik uang.
Murianews, Jepara – Puluhan anak muda Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, dari berbagai elemen menggelar deklarasi tolak politik uang di bundaran Ngabul atau Patung Tiga Wanita Jepara, Minggu (27/10/2024).
Deklarasi yang diinisiasi komunitas Jepara Muda menggandeng berbagai komunitas lain. Di antaranya Kolektif Jaladara, Jepara Green Generation, Masyarakat Relawan Indonesia (MRI).
Pembacaan deklarasi menolak politik uang dipimpin Koordinator Jepara Muda Riqi Ainun Najah yang diikuti serentak oleh seluruh peserta.
Riqi mengatakan, pembacaan deklarasi yang dilaksanakan di tugu monumental Jepara ini menjadi bentuk ajakan kepada maayarakat untuk meneladani para tokoh dan Pahlawan Nasional Jepara, seperti Ratu Kalinyamat, RA Kartini, dr Cipto Mangunkusumo.
”Secara historis, daerah Jepara sudah menjadi daerah yang luar biasa sejak dulu. Sudah saatnya kita kembali ke masa kejayaan itu. Jadi salah satu langkah awal yang bisa kita tempuh saat ini adalah menjaga Pilkada yang baik dan ideal tanpa politik uang,” kata Riqi.
Ia menyebut, anak muda perlu menjadi penggagas untuk memulai menolak politik uang. Dengan niat baik, diharapkan nantinya didapatkan pemimpin yang baik pula.
”Yakinlah, kedatangan teman-teman tidak sia-sia. Kabar baik baik ini harus tetap kita siarkan sehingga nanti bisa lebih bertambah gelombang penolakan politik uang,” ujar dia.
Salah satu peserta, Muhammad Syatta menambahkan, pemimpin Jepara diharuskan membawa Kota Ukir yang lebih baik sesuai harapan para pendahulu. Ia menyebut, para calon pemimpin perlu memberikan gagasan dan implementasi yang jelas karena akan mengemban amanah rakyat.
”Sebentar lagi kita menghadapi momen yang panas, di Pilkada yang rentan money politic. Kita perlu buka mata karena politik uang menjadi hal yang tak tabu lagi di masyarakat. Contohnya kemarin, Pemilu menjadi hal lumrah ada money politic, bahwa pengawasan money politic tidak signifikan,” ungkap dia.
Usai melakukan deklarasi, para peserta kemudian membubuhkan tanda tangan dan pesan sebagai bentuk keseriusan dalam menolak politik uang.
Editor: Dani Agus