Kasatreskrim Polres Jepara, AKP Yorisa Prabowo menerangkan, pelaku berinisial MMR (34) itu berhasil diringkus beberapa jam setelah peristiwa penembakan terjadi.
Peristiwa penembakan itu diketahui terjadi di perempatan jalan Dukuh Kepel, Desa Buaran, Kecamatan Mayong, Kabupaten Jepara, kemarin (25/11/2024).
’’Pelaku sudah kami amankan. Beberapa jam setelah kejadian,’’ kata Yorisa, Selasa (26/11/2024).
Setelah digelandang ke Polres Jepara, pihaknya melakukan serangkaian penyelidikan dan pemeriksaan intensif pada pelaku semalam.
Dari hasil pemeriksaan itu, Yorisa menetapkan MMR sebagai tersangka.
’’Pelaku kami tetapkan sebagai tersangka. Saat ini pelaku sudah kami tahan di tahanan Polres Jepara,’’ jelas Yorisa.
Murianews, Jepara – Satreskrim Polres Jepara, Jawa Tengah, resmi menahan tersangka penembakan guru madrasah diniyyah. Kini pelaku sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Kasatreskrim Polres Jepara, AKP Yorisa Prabowo menerangkan, pelaku berinisial MMR (34) itu berhasil diringkus beberapa jam setelah peristiwa penembakan terjadi.
Peristiwa penembakan itu diketahui terjadi di perempatan jalan Dukuh Kepel, Desa Buaran, Kecamatan Mayong, Kabupaten Jepara, kemarin (25/11/2024).
’’Pelaku sudah kami amankan. Beberapa jam setelah kejadian,’’ kata Yorisa, Selasa (26/11/2024).
Setelah digelandang ke Polres Jepara, pihaknya melakukan serangkaian penyelidikan dan pemeriksaan intensif pada pelaku semalam.
Dari hasil pemeriksaan itu, Yorisa menetapkan MMR sebagai tersangka.
’’Pelaku kami tetapkan sebagai tersangka. Saat ini pelaku sudah kami tahan di tahanan Polres Jepara,’’ jelas Yorisa.
Penembakan Terjadi...
Diberitakan sebelumnya, lewat sambungan telepon, Senin (25/11/2024) petang, Eko mengatakan peristiwa penembakan terjadi pukul 10.30 WIB pagi.
Dia menjelaskan, penembakan terjadi saat korban hendak menjemput anaknya di sekolah.
Setibanya di perempatan Dukuh Kepel Desa Buaran, tiba-tiba dia diserempet mobil Sedan Camri warna hitam. Eko berhenti dan berupaya mengenali siapa yang ada di dalam mobil tersebut.
’’Dia keluar dari mobil, maki-maki saya. Terus saya lanjut perjalanan. Saya dikejar, diserempet lagi sampai motor saya sampai ambruk,’’ ungkap pria yang beralamat di RT 11 RW 4 Desa Buaran itu.
Saat dia terjatuh, Eko berupaya meminta penjelasan kepada pelaku. Setelah terjadi adu mulut, bukannya memberi penjelasan, pelaku justru mengeluarkan pistol.
’’Sempat adu mulut. Saya kembali dimaki-maki, marah-marah dia mengeluarkan pistol. Terus saya ditembak di perut saya,’’ kata dia.
Mengenai Perut...
Ada dua kali tembakan mengenai Eko. Yaitu di bagian perut sisi kiri dan di area ulu hati. Peluru yang digunakan diduga adalah peluru karet.
’’Mau nembak mata saya, saya menunduk. Kemudian adu mulut, terus nembak perut saya. Dua kali,’’ imbuh Eko.
Eko mengenal pelaku penembakan tersebut. Yaitu warga Desa Gemiring Lor, Kecamatan Nalumsari, Jepara.