Kamis, 20 November 2025

Murianews, Jepara – Jumlah partisipasi pemilih di Pilkada Jepara 2024 mengalami penurunan dibanding ketika Pilpres 2024 lalu. Penurunan itu pun mengundang keprihatinan Pemkab Jepara.

Keprihatinan tersebut disampaikan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Jepara, Edy Sujatmiko. Menurutnya, penurunan itu harus menjadi perhatian bersama.

’’Kami prihatin partisipasi turun 20 persen. Pada Pemilu dan Pilpres lalu 85 persen, Pilkada ini tinggal 65 persen,’’ kata Edy Sujatmiko, Jumat (6/12/2024).

Edy menyebut, slogan ’’gak uwik gak obos’’ (tidak ada duit, tidak nyoblos), masih berpengaruh pada motivasi pemilih menggunakan suaranya.

Dalam pengamatannya, masyarakat masih bergantung pada uang yang diterima dari peserta Pemilu sebelum menentukan pilihannya.

Diketahui, partisipasi pemilih Pilkada 2024 ini untuk Pemilihan Bupati hanya di angka 65,26 persen. Padahal pada 2017 lalu, angka partisipasinya mencapai 73,9 persen.

Sedangkan untuk Pemilihan Gubernur 2024 ini angka partisipasi memilihnya 65,37 persen. Sedangkan pada 2018, angka partisipasinya 60,87 persen.

Jadi PR Bersama...

Komisi Pemilihan Umum (KPU) sendiri menyatakan sudah menyosialisasikan dan memberikan pendidikan politik secara masif serta maksimal.

Menurut Edy, pendidikan politik untuk mewujudkan demokrasi yang baik, menjadi PR bersama supaya ke depan Pemilu berbiaya murah dapat diwujudkan.

Dia menambahkan, penurunan partisipasi pemilih pada Pilkada Serentak 2024 di Jepara, tidak hanya tanggung jawab KPU. Membentuk masyarakat yang sadar demokrasi menjadi pekerjaan rumah bersama.

’’Ini bukan hanya tanggung jawab KPU. Money politics harus dimitigasi bersama. Karena kalau kita berhasil mewujudkan demokrasi berbiaya murah, itu akan cepat mewujudkan kesejahteraan rakyat,’’ kata dia.

Editor: Zulkifli Fahmi

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler