Terkait perbaikan dan pemeliharaan, Aris memastikan tugas tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab vendor. Tidak ada alokasi dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk pemeliharaan videotron.
”Pemeliharaan sepenuhnya menjadi wewenang vendor. Kami pastikan tidak ada dana APBD yang digunakan untuk pemeliharaan ini,” tegasnya.
Aris juga berharap perbaikan dapat dilakukan secepatnya, mengingat pentingnya fungsi videotron sebagai media informasi publik. Dengan adanya langkah antisipasi, pihaknya berharap insiden serupa tidak terjadi lagi di masa mendatang.
Murianews, Jepara – Dua videotron yang dipasang di kawasan Kota Jepara, Jawa Tengah, mengalami kerusakan parah meski belum genap tiga bulan sejak pemasangannya.
Videotron tersebut berlokasi di taman dekat Tugu Kartini dan depan Shopping Centre Jepara (SCJ) di sisi jembatan Kaliwiso.
Kerusakan pada videotron berukuran 4x6 meter dan 3x5 meter itu sebenarnya mulai terlihat beberapa pekan lalu, tetapi baru mengalami kerusakan total dalam sepekan terakhir. Kini, hanya bagian layar bawah yang masih menyala, sementara fungsi utama layar tidak bekerja.
Kondisi ini menimbulkan berbagai pertanyaan dari masyarakat, mengingat videotron tersebut merupakan fasilitas baru yang diharapkan dapat menjadi media informasi publik.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Jepara, Aris Setiawan, menjelaskan bahwa kerusakan videotron disebabkan oleh korsleting pada komponen internal akibat terguyur hujan.
”Informasi dari vendor, beberapa komponen, seperti sparepart dan sistem power, mengalami korsleting,” ungkap Aris, Rabu (18/12/2024).
Aris menambahkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan vendor untuk segera memperbaiki kerusakan tersebut. Salah satu upaya yang akan dilakukan adalah pemasangan perangkat penangkal petir guna melindungi layar LED dari gangguan cuaca ekstrem.
”Keberadaan videotron ini penting sebagai media penyebaran informasi kepada masyarakat. Untuk antisipasi ke depan, akan ada langkah perlindungan tambahan,” jelasnya.
Rencana Perbaikan...
Terkait perbaikan dan pemeliharaan, Aris memastikan tugas tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab vendor. Tidak ada alokasi dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk pemeliharaan videotron.
”Pemeliharaan sepenuhnya menjadi wewenang vendor. Kami pastikan tidak ada dana APBD yang digunakan untuk pemeliharaan ini,” tegasnya.
Aris juga berharap perbaikan dapat dilakukan secepatnya, mengingat pentingnya fungsi videotron sebagai media informasi publik. Dengan adanya langkah antisipasi, pihaknya berharap insiden serupa tidak terjadi lagi di masa mendatang.
Editor: Cholis Anwar
