Ia menambahkan, sebelumnya Jaladara telah membuat zine vol I yang bertema "kekerasan seksual". Dalam zine tersebut berisi berbagai kolase yang menjadi ekpresi para perempuan dan ruang kritik masih minimnya perlindungan kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Salah satu pengunjung yang hadir, Adelia, mengatakan bahwa dirinya sangat mengapresiasi adanya peluncuran zine kali ini. Ini menjadi hal baru karena ternyata kontributor diisi oleh perempuan.
"Ini hal yang luar biasa di Jepara. Perempuan bisa diberi ruang berkarya. Hidangan yang disuguhkan juga luar biasa. Apalagi ada sambal prabroro," papar dia.
Ia berharap kegiatan semacam ini bisa berlanjut untuk lebih meningkatkan partisipasi perempuan untuk berkarya.
Zine sendiri adalah media alternatif yang berupa majalah self-publishing yang berisi tulisan dan gambar asli atau hasil suntingan. Zine biasanya dicetak dengan mesin fotokopi dan beredar dalam jumlah kecil.
Murianews, Jepara – Kelompok aktivis perempuan di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Jaladara Collectiva terus bergerak menyuarakan gagasan-gagasan tentang perempuan. Kali ini, mereka meluncurkan zine bertajuk Olahrasa.
Zine itu diluncurkan dan dibedah di Dapure Mbak Berto, Kecamatan Jepara, Minggu (22/12/2024) malam. Peluncuran zine ini menjadi penanda setahun perjalanan Jaladara dalam bergerak di Bumi Kartini. Berbagai komunitas, kelompok aktivis dan kolektif di Jepara turut hadir dalam diskusi tersebut.
Koordinator acara, Ninda Natalia, menyebut ada 12 kontributor yang bergabung dalam pembuatan zine ini, dan kesemuanya merupakan sosok perempuan. Baik berupa tulisan maupun ilustrasi-ilustrasi.
"Ini zine ditulis oleh perempuan baik dari kolektif jaladara maupun dari kontributor luar. Isinya berbagai macam, mulai dari puisi, esai, sketch, kolase, resep masakan, dan lain-lain," kata Tata.
Tata mengatakan, peluncuran zine volume II ini menjadi titik balik bagi para aktivis yang tergabung dalam Jaladara untuk bisa mengekspresikan berbagai rasa.
"Makanya kami berikan tema 'olahrasa' karena ingin memberikan ruang bagi perempuan untuk meluapkan segala rasa sehingga bersama-sama diolah dengan penuh sukacita," katanya.
Ia menjelaskan, penampilan para kontributor zine merupakan bentuk ekpresi dari hasil karya yang mereka tuangkan dalam zine vol II. Tak hanya itu, penampilan juga melibatkan anak-anak dalam hal pembacaan puisi.
Jaladara...
Ia menambahkan, sebelumnya Jaladara telah membuat zine vol I yang bertema "kekerasan seksual". Dalam zine tersebut berisi berbagai kolase yang menjadi ekpresi para perempuan dan ruang kritik masih minimnya perlindungan kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Salah satu pengunjung yang hadir, Adelia, mengatakan bahwa dirinya sangat mengapresiasi adanya peluncuran zine kali ini. Ini menjadi hal baru karena ternyata kontributor diisi oleh perempuan.
"Ini hal yang luar biasa di Jepara. Perempuan bisa diberi ruang berkarya. Hidangan yang disuguhkan juga luar biasa. Apalagi ada sambal prabroro," papar dia.
Ia berharap kegiatan semacam ini bisa berlanjut untuk lebih meningkatkan partisipasi perempuan untuk berkarya.
Zine sendiri adalah media alternatif yang berupa majalah self-publishing yang berisi tulisan dan gambar asli atau hasil suntingan. Zine biasanya dicetak dengan mesin fotokopi dan beredar dalam jumlah kecil.
Editor: Budi Santoso