Kamis, 20 November 2025

Murianews, Jepara – Pendapatan Pemkab Jepara, Jawa Tengah, yang bersumber dari tiket objek wisata sering bocor. Untuk mencegahnya, pemkab berencana menerapkan tiket nontunai atau cashless di dua objek wisata yang dikelola.

Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Jepara, Florentina Budi Kurniawan, mengatakan pada Bulan Januari 2025 nanti, pihaknya akan mengajukan bantuan alat pembayaran cashless kepada Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bank Jateng. 

Untuk sementara, objek wisata yang  akan menjadi uji coba penerapan tiket cashless yaitu Pantai Bandengan dan Pantai Kartini. Karena selama ini dua objek wisata tersebut yang paling banyak dikunjungi wisatawan. 

”Di Januari nanti kita mulai koordinasi dengan BPD (Bank Jateng), kita harapkan ada bantuan dari BPD, seperti objek wisata lainnya di Jawa Tengah yang biasanya di dukung oleh BPD untuk menerapkan cashless,” katanya pada Selasa, (31/12/2024). 

Penerapan tiket cashless tersebut menurutnya bertujuan untuk mencegah kebocoran data jumlah pengunjung atau wisatawan. Sebab pengunjung yang masuk akan terekam dalam sistem. 

”(Penerapan cashless) karena untuk menghindari kebocoran-kebocoran di bawah. Nanti kan bisa terhitung,” ujarnya. 

Sehingga ia berharap penerapan sistem cashless bisa segera terealisasi pada tahun 2025 mendatang. Meskipun dalam penerapannya tentu membutuhkan proses, seperti pembuatan rekening khusus dan pelatihan kepada penjaga tiket. 

Insyaallah di tahun 2025 (untuk penerapannya). Tidak di awal tahun, karena kan harus berproses dulu membuat rekening khusus dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dan nanti juga ada edukasi dulu dari BPD,” katanya. 

Gunakan QRIS...

Ketika sudah menerapkan tiket cashless, wisatawan atau pengunjung yang masuk ke objek wisata nantinya akan membayar menggunakan metode QRIS (Quick Response Indonesian Standard) atau kartu. 

Tetapi karena penerapannya masih bersifat uji coba, ia mengatakan nantinya juga akan disediakan tiket secara tunai bagi pengunjung atau wisatawan yang tidak bisa membayar menggunakan QRIS atau kartu. 

”Masyarakat ketika masuk bisa menggunakan Qris atau kartu. Kita maunya semua cashless, tapi kan karena masih berproses, ketika nanti masyarakat tidak bisa cashless, uang cash tetep diterima,” pungkasnya.

Editor: Supriyadi

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler