Kamis, 24 April 2025

Murianews, Jepara – Puluhan umat Tridharma di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, menggelar kegiatan bersih-bersih di Kelenteng Hok Tek Bio pada Senin (20/1/2025). Aktivitas tersebut dilakukan dalam rangka menyambut Tahun Baru Imlek 2576 yang jatuh pada 29 Januari 2025.

Kelenteng yang terletak di Desa Welahan, Kecamatan Welahan, ini menjadi pusat perayaan Imlek di Jepara. Umat Tridharma dari berbagai daerah, termasuk luar kota, biasanya berkumpul di tempat ini untuk beribadah.

Sekitar 50 umat terlibat dalam kegiatan bersih-bersih ini. Mereka membersihkan seluruh bagian kelenteng, termasuk patung-patung dewa, altar, tempat dupa, hingga abu sembahyang.

Beberapa patung dewa yang dibersihkan antara lain Hok Tek Ceng Sin (Dewa Bumi), Hauw Tjiang Kong (Dewa Kekayaan), dan Cai Shen Ye (Penjaga).

”Hari ini ada sekitar 50 orang yang ikut bersih-bersih,” ujar Suwoto, Sekretaris Yayasan Kelenteng Welahan.

Aktivitas tersebut tidak hanya bertujuan untuk bersih-bersih saja. Melainkan juga cara untuk memohon berkah kepada para dewa. Bersih-bersih ini biasa dilakukan sepuluh hari jelang Imlek.

Setelah tuntas bersih-bersih, mereka melanjutkannya dengan sembahyang bersama. Besok pagi, mereka akan melanjutkan membersihkan kelenteng Hian Thian Siang Tee yang lokasinya hanya berjarak sekitar 500 meter dari kelenteng Hok Tek Bio.

”Besok pagi dilanjutkan mengantar dewa-dewa naik ke atas menghadap tuhan,” ucapnya.

Deretan Agenda...

Agenda umat Tridharma akan dilanjutkan pada Kamis (23/1/2025). Mereka akan melakukan ibadah Kongco-Makco dan para Sien Bing Shang-An (Naik).

Kemudian pada Selasa (28/1/2025) mereka  melakukan sembahyang menyambut malam Imlek 2576 yang dilaksanakan sekiranya pukul 23.00 WIB. Sedangkan pada Rabu (29/1/2025) umat Tridharma merayakan tahun baru Imlek.

Acara akan dilanjutkan pada Jumat (31/1/2025) dengan ibadah penyambutan Kongco-Makco dan Sien Bing Cie-Ang. Puncak kegiatan lain termasuk sembahyang Kong Thi Kong pada Rabu (5/2/2025) dan Cap Go Meh pada Rabu (12/2/2025).

Suwoto mengungkapkan, sebagian besar umat yang datang untuk sembahyang berasal dari luar kota, seperti Semarang, Tegal, hingga luar Pulau Jawa.

”Memang umat paling banyak dari luar kota. Kalau dari Jepara sendiri jumlahnya sedikit,” tambahnya.

Salah satu umat, Agung Rahmadani (33) asal Kabupaten Tegal mengatakan, perayaan Imlek di Jepara adalah tradisi tahunan bagi keluarganya.

”Jauh-jauh dari Tegal, kami memang rutin datang setiap tahun menyambut Imlek, biasanya satu minggu sebelum Imlek,” kata Agung yang hadir bersama enam anggota keluarganya.

Editor: Cholis Anwar

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler