"Saat ini dominasi tamu keluarga dan beberaa memang transit untuk ke Karimunjawa," paparnya.
Tak hanya wisatawan domestik, hotel d'Season juga memiliki tamu dari luar negeri. Mereka kebanyakan sedang dalam urusan melakukan bisnis di Kota Ukir.
"Tourism spot (objek wiata) di Jepara harus ada yang berkelas internasional untuk lebih menarik wisatawan mancangera maupun domestik. Selain itu harus ada yang penerbangan biaya hemat untuk menuju Karimunjawa," ungkapnya.
Murianews, Jepara – Pada momen libur panjang dalam peringatan Isra Miraj dan perayaan Tahun Baru Imlek 2576, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah (Jateng) menjadi salah satu tujuan wisatawan. Namun rupanya okupansi hotel di Jepara tak sampai 100 persen.
Cuaca buruk denan hujan lebat dan angin dalam beberapa hari terakhir ditengarai menjadi penyebab okupansi hotel di Jepara tak sampai 100 persen. Di Hotel D’Season Bandengan, misalnya, tingkat okupansinya hanya 80 persen. Sedangkan di Hotel Ocean View Teluk Awur, okupansinya bahkan hanya 75 persen.
Manajer hotel d'Season Jepara, Dodi Iskandar, mengatakan bahwa masih ada beberapa kamar yang tersedia untuk libur panjang kali ini. Okupansi masih berada di angka 80 persen.
"Untuk okupansi hotel pada long weekend ini masih terdapat beberapa room yang tersedia," kata Dodi, Rabu (29/1/2025).
Dodi menilai, musim hujan yang membuat beberapa daerah terendam banjir membuat masyarakat memilih tidak berpergian. Libur panjang bisa jadi dinikmati mereka dengan memilih tinggal di rumah.
"Mungkin karena musim hujan dan beberaap ruas jalan di daerah lain terendam air, sehingga menjadi tantangan para wisatawan domestik untuk berpergian," ujar Dodi.
Meski begitu, ia menyebut momen libur panjang ini jumlah pengunjung lebih banyak ketimbang tahun sebelumnya. Saat ini, pengunjung hotelnya didominasi para keluarga yang menghabiskan libur panjang untuk wisata.
Dominasi tamu...
"Saat ini dominasi tamu keluarga dan beberaa memang transit untuk ke Karimunjawa," paparnya.
Tak hanya wisatawan domestik, hotel d'Season juga memiliki tamu dari luar negeri. Mereka kebanyakan sedang dalam urusan melakukan bisnis di Kota Ukir.
"Tourism spot (objek wiata) di Jepara harus ada yang berkelas internasional untuk lebih menarik wisatawan mancangera maupun domestik. Selain itu harus ada yang penerbangan biaya hemat untuk menuju Karimunjawa," ungkapnya.
Editor: Budi Santoso