Bupati Jepara Terpilih Bakal Tinggal di Rumah Dinas Pendapa Kabupaten

Murianews, Jepara – Bupati dan wakil bupati Jepara terpilih, Witiarso Utomo – Muhammad Ibnu Hajar akan dilantik pada 20 Fabruari 2025 mendatang. Rencananya, Wiwit akan tinggal di Pendapa RA Kartini atau Pendapa Kabupaten Jepara.

Wiwit mengatakan, pemilihan rumah dinas di pendapa yang notabene cagar budaya itu karena menurutnya, pendapa sebagai tempat atau pusat bertemu dengan masyarakat.

"Kami tempati sebagai simbol kepala daerah tempat pertemuan kami dengan masyarakat," kata politisi PDI Perjuangan itu, Kamis (6/2/2025).

Di sisi lain, Gus Hajar direncanakan akan menempati pendapa alit atau kawedanan yang ada di Jalan Kartini. Kedua pendapa ini saat ini masih dipersiapkan untuk Bupati Jepara terpilih dan Wakil Bupati Jepara terpilih.

Setelah pelantikan nanti, dijadwalkan akan ada kirab Kepala Daerah terpilih oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Jepara. Wiwit mengatakan, kirab tersebut akan digabungkan dengan perayaan hari jadi Kabupaten Jepara pada 10 April 2025.

Menurutnya pengabungan acara tersebut dilakukan lantaran waktu pelantikan berbarengan dengan bulan Ramadhan.

"Iya informasi yang kami dapat tanggal 20 Februari ada retreat, setelah itu puasa jadi mungkin kita undur di ulang tahun Jepara di bulan April setelah puasa, karena kondisi tidak memungkinkan terlalu mepet," kata Witiarso.

Kesiapan Pelantikan...

Soal kesiapan pelantikan, Wiwit mengaku belum memiliki persiapan khusus. Dia memilih untuk menunggu arahan dari pemerintah pusat.

"Kami masih menunggu arahan dari pemerintah pusat.Saya tidak ada persiapan khusus sama bekerja seperti biasa aja menunggu arahan pusat seperti apa," ungkapnya.

Senada dengan hal itu, Wakil Bupati Jepara Terpilih, Muhammad Ibnu Hajar menyampaikan sudah siap mengikuti pelantikan. Dia juga tidak mempersiapkan diri secara khusus.

"Tidak ada persiapan khusus, intinya kami tinggal menunggu keputusan resmi jadwal pelantikan dari Presiden. Perpres belum turun, jadi kami sudah siap semua," imbuh Gus Hajar.

Editor: Budi Santoso