Menurut Eko, sistem e-Ticketing yang baru diterapkan tahun ini menjadi penunjang keberhasilan tercapainya target PAD pariwisata ini. Hanya saja, saat momen libur lebaran kemarin, penerapan e-Ticketing masih secara hybrid. Sebab jumlah mesin e-Ticketing belum mencukupi.
“Kemarin itu masih tahap belajar dan penyesuaian. Setelah ini alatnya ditambah. Hari ini dilaunching, otomatis menandai di semua tempat wisata yang kita kelola, tiket manual sudah pasti tidak berlaku. Artinya kita cabut semua, kita ganti dengan e-Ticketing,” jelas Eko.
Murianews, Jepara – Momen libur lebaran Idulfitri 1446 H jadi ajang Pemkab Jepara, Jawa Tengah (Jateng) untuk mengeruk cuan. Selama sepekan liburan berlangsung, pendapatan dari retribusi pariwisata dilaporkan hampir tembus Rp 1 miliar.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jepara (Disparbud Jepara), Eko Udyyono menyebutkan, selama libur lebaran, dari obyek wisata yang dikelola Pemkab Jepara, berhasil mengumpulkan uang retribusi sebesar Rp 988 juta.
“Alhamdulillah terjadi lonjakan yang cukup lumayan. Tahun lalu (di momen libur lebaran Idulfitri) sekitar Rp 750 juta. Tahun ini hampir Rp 1 miliar,” sebut Eko, Kamis (10/4/2025).
Pendapatan itu bersumber dari delapan obyek wisata. Rinciannya, Pantai Teluk Awur dikunjungi 31.665 wisatawan, Pantai Tirta Samudra Bandengan 28.079 wisatawan, Pantai Kartini 23.876 wisatawan, Pulau Karimunjawa 6.226 wisatawan, Pulau Panjang 4.756 wisatawan, Kura-kura Ocean Park 4.156 wisatawan, Benteng Portugis 1.260 wisatawan dan Museum RA Kartini 253 wisatawan.
Hasil itu yang dicapai menjadi tren positif. Sebab di tahun 2025 ini, target pendapatan asli daerah sektor wisata (PAD Pariwisata) dibandrol sebesar Rp 6,2 miliar bisa tercapai.
“Insyaallah, kita akan kejar, akan tercapai,” harap Eko.
Sebelumnya, Eko menargetkan pendapatan dari Retribusi wisata selama libur lebaran Idulfitri ini sebesar Rp 500 juta. Namun capaiannya nyaris dua kali lipat.
Sistem e-ticketing...
Menurut Eko, sistem e-Ticketing yang baru diterapkan tahun ini menjadi penunjang keberhasilan tercapainya target PAD pariwisata ini. Hanya saja, saat momen libur lebaran kemarin, penerapan e-Ticketing masih secara hybrid. Sebab jumlah mesin e-Ticketing belum mencukupi.
“Kemarin itu masih tahap belajar dan penyesuaian. Setelah ini alatnya ditambah. Hari ini dilaunching, otomatis menandai di semua tempat wisata yang kita kelola, tiket manual sudah pasti tidak berlaku. Artinya kita cabut semua, kita ganti dengan e-Ticketing,” jelas Eko.
Editor: Budi Santoso
