“Miras dan tempat hiburan yang meresahkan akan kami tertibkan,” tegas politisi PDI Perjuangan itu.
Ketiga, Wiwit meminta NU-Muhammadiyah berperan aktif dalam programnya ‘Bupati Ngantor di Desa. Niat program ini adalah berupaya memberikan pemerataan pembangunan yang berkelanjutan.
Dalam acara halal bi halal di Pendapa RA Kartini itu, Wiwit mengajak seluruh organisasi masyarakat memanfaatkan momen ini untuk mempererat tali silaturahmi antar umat beragama. Serta memperkuat semangat kebersamaan usai menjalani ibadah Ramadan dan merayakan Idulfitri.
“Inilah saat yang tepat untuk saling memaafkan, merekatkan kembali hubungan yang sempat renggang, dan menyatukan niat demi kebaikan bersama,” ungkapnya.
Murianews, Jepara – Bupati Jepara, Witiarso Utomo atau Wiwit berjanji akan memberantas Miras (Minuman Keras) dan penyakit masyarakat. Janji itu disampaikan langsung di hadapan para petinggi Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah dan tokoh lintas agama di Jepara, Senin (14/4/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Wiwit menyampaikan tiga hal penting kepada NU dan Muhammadiyah. Pertama terkait dukungan pelaksanaan takbir keliling 1447 H (2026). Pemkab Jepara mengharapkan dukungan penuh dalam menyukseskan kegiatan Takbir Keliling yang direncanakan akan digelar lebih meriah tahun depan.
Kedua, penertiban miras dan tempat hiburan yang meresahkan. Pemerintah daerah akan bersinergi dengan para ulama, aparat keamanan TNI/Polri, serta lembaga terkait untuk menjaga ketertiban dan moral masyarakat dari pengaruh negatif minuman keras dan hiburan yang meresahkan.
“Miras dan tempat hiburan yang meresahkan akan kami tertibkan,” tegas politisi PDI Perjuangan itu.
Ketiga, Wiwit meminta NU-Muhammadiyah berperan aktif dalam programnya ‘Bupati Ngantor di Desa. Niat program ini adalah berupaya memberikan pemerataan pembangunan yang berkelanjutan.
Dalam acara halal bi halal di Pendapa RA Kartini itu, Wiwit mengajak seluruh organisasi masyarakat memanfaatkan momen ini untuk mempererat tali silaturahmi antar umat beragama. Serta memperkuat semangat kebersamaan usai menjalani ibadah Ramadan dan merayakan Idulfitri.
“Inilah saat yang tepat untuk saling memaafkan, merekatkan kembali hubungan yang sempat renggang, dan menyatukan niat demi kebaikan bersama,” ungkapnya.
Pilar Kebangsaan...
Bagi Wiwit, NU dan Muhammadiyah tidak hanya sekadar organisasi keagamaan, tetapi juga pilar kebangsaan yang telah menjadi mitra strategis pemerintah daerah. Keduanya telah banyak berkontribusi dalam bidang pendidikan, dakwah, kesehatan, ekonomi, hingga penguatan nilai-nilai kebangsaan di Jepara.
Sementara itu, Rais Syuriah PCNU Jepara, KH Hayatun Abdullah Hadziq (Gus Yatun), menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan Halal bihalal ini. Ke depan kegiatan ini diharapkan bisa lebih baik lagi dalam muatannya.
“Membangun Jepara harus dilakukan bersama-sama. Tidak bisa hanya untuk satu golongan saja. Kebersamaan ini harus terus kita jaga,” ujarnya.
Senada dengan itu, Ketua PD Muhammadiyah Jepara, KH Fakhrurozi, menyatakan kesiapan Muhammadiyah untuk terus bersinergi dengan pemerintah daerah. Pemerintahan Jepara yang dipimpin Wiwit akan terus dikawal dengan baik.
“Kami siap menyukseskan visi, misi, dan program kerja pemerintah dengan sumber daya manusia yang mumpuni di berbagai bidang,” katanya.
Dengan semangat kolaborasi dan gotong royong, Halal bihalal tahun ini menjadi langkah awal yang kuat untuk membangun Jepara yang lebih inklusif, harmonis, dan berkelanjutan
Editor: Budi Santoso