Dalam kardus itu juga terdapat surat yang diduga ditulis orang tua bayi. Adapun tulisannya adalah
Selain surat dan bayi, dalam kadus tersebut juga berisikan ari-ari sang bayi.
”Ari-ari bayi ditaruh dalam kantong plastik,” sebut Wildan.
Murianews, Jepara – Bayi laki-laki yang ditemukan di depan gedung baru PT Waxinda di Desa Pendosawalan, Kecamatan Kalinyamatan, Kabupaten Jepara, saat ini masih dalam perawatan RSUD RA Kartini Jepara. Kondisi terkini bayi itupun masih bikin cemas.
Bayi tersebut dilarikan ke RSUD RA Kartini Jepara karena kondisinya lemah. Setibanya di RSUD pada pukul 11.00 WIB, bayi kemudian ditempatkan di ruang PICU NICU.
”Waktu di IGD tadi kondisinya lemah, gulanya turun. Saat ini masih dalam perawatan (intensif) di ruang PICU NICU,” kata Plt Kabid Pelayanan RSUD RA Kartini Jepara, Hendra Nur Widyasari saat ditemui Murianews, Kamis (17/4/2025) siang.
Widya menyampaikan, bayi sudah mendapatkan perawatan dan terapi sesuai diagnosis serta indikasinya oleh dokter spesialis. Saat ini, juga sudah dipasang infus dan oksigen.
”Saat ini (kondisi bayi) belum stabil. Masih membutuhkan pengawasan dan perawatan,” ungkap Widya.
Widya belum bisa memastikan perawatan intensif di ruang PICU NICU itu sampai kapan. Sebab itu bergantung pada perjalanan kondisi bayi.
Widya mengungkapkan, bayi tersebut lahir belum saatnya atau prematur. Berdasarkan pemeriksaan dan keilmuan, usia kehamilan ibu bayi sekitar 30 minggu atau sekitar 7,5 bulan.
”Kemungkinan belum cukup bulan ketika dilahirkan,” terang Widya.
Sepucuk surat...
Saat bayi ditemukan sendiri, bayi dalam kardus dan dibungkus sarung bantal warna ungu. Bayi tersebut diletakkan di samping pos satpam bangunan gudang yang baru dibangun.
Dalam kardus itu juga terdapat surat yang diduga ditulis orang tua bayi. Adapun tulisannya adalah
”Maaf ya belum bisa ngerawat kamu karena masih ngekos, makan aja susah. Tolong titipin ke Panti aja.. Yg mau ngerawat makasih ya. BTW anaknya cowo,” tulis dalam surat itu.
Selain surat dan bayi, dalam kadus tersebut juga berisikan ari-ari sang bayi.
”Ari-ari bayi ditaruh dalam kantong plastik,” sebut Wildan.
Editor: Anggara Jiwandhana