Bertemu Bupati, Warga Balong Minta Kejelasan Proyek Pelabuhan Jepara
Faqih Mansur Hidayat
Selasa, 29 April 2025 16:19:00
Murianews, Jepara – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara, Jawa Tengah (Jateng), berencana membangun proyek pelabuhan niaga di Desa Balong, Kecamatan Kembang. Sayangnya, rencana proyek itu minim sosialisasi kepada masyarakat.
Pagi tadi, Selasa (29/4/2025), puluhan warga datang ke Pantai Mahbang. Di sana ada peninjauan duta besar Spanyol untuk Indonesia yang didampingi Bupati Jepara Witiarso Utomo atau Wiwit bersama jajarannya.
Kedatangan warga hanya ingin mendapatkan informasi utuh terkait proyek pelabuhan itu. Beruntung, bupati berkenan berdialog dengan warga terkait proyek itu.
”Selama ini, warga tahu hanya dari media sosial. Tidak pernah ada sosialisasi dari pemerintah kepada masyarakat,” kata Dafiq, tokoh masyarakat Desa Balong.
Sebenarnya, ucap Dafiq, sebagian masyarakat menerima baik proyek pelabuhan yang akan dibangun di tanah milik Perhutani dan PTPN IX itu. Namun masyarakat menyaratkan agar proyek itu bermanfaat bagi masyarakat.
Dafiq menyampaikan, warga menuntut agar proyek tersebut harus transparan. Warga juga meminta kepada pemerintah tidak mengesampingkan urusan lingkungan yang bisa saja terdampak negatif.
”Harapannya, tidak hanya membangun. Tetapi diperhatikan juga dampaknya. Ke lingkungan seperti apa harus dipertimbangkan,” tegas Dafiq.
Warga khawatir jika pelabuhan itu dibangun, abrasi yang selama ini sudah berlangsung, akan semakin parah. Imbasnya, sawah atau lahan milik warga akan semakin tergerus ombak.
Jadi Tenaga Kerja...
”Selama ini kita gembar-gembor soal abrasi itu. Jangan sampai dengan adanya pelabuhan ini, malah lebih parah lagi. Jangan sampai terjadi (abrasi) misalnya di wilayah Morodemak (Kabupaten Demak) terjadi di Desa Balong,” ujar Dafiq.
Selain itu, jika memang pelabuhan jadi dibangun, Dafiq berharap agar masyarakat setempat dilibatkan. Pihaknya berharap agar dengan adanya pelabuhan itu, kesejahteraan masyarakat setempat bisa meningkat.
”Kami akan perjuangkan, jangan sampai warga setempat terabaikan. Atau bahkan tersingkir karena proyek-proyek tersebut,” jelas Dafiq.
Dafiq menambahkan, kini masyarakat sudah menyiapkan diri untuk bisa menjadi tenaga kerja di pelabuhan dengan kompeten.
Editor: Dani Agus



