”Operasi katarak massal dilakukan secara eksklusif oleh dokter perempuan, sebuah bentuk nyata semangat emansipasi ala Kartini yang lahir dan menginspirasi dari Bumi Jepara,” ujar Tryanza.
Disebutkan, angka buta katarak masih tinggi di Indonesia. Menurut data kesehatan nasional, sebanyak 81% kasus kebutaan di Indonesia disebabkan oleh katarak.
Menurut Tryanza, kondisi ini dapat dicegah dan ditangani melalui operasi sederhana yang aman dan efektif. Namun masih banyak warga yang tidak memiliki akses karena keterbatasan biaya.
Murianews, Jepara – Rumah Sakit Graha Husada Jepara, Jawa Tengah menggelar operasi katarak gratis, Sabtu (17/5/2025). Setidaknya ada 74 warga Jepara yang ikut dalam operasi tersebut.
Berkolaborasi dengan tim Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia atau Perdami Jawa Tengah, para dokter spesialis RS Graha Husada memeriksa kelayakan calon pasien operasi katarak. Ada 21 dokter perempuan Spesialis yang terlibat.
Turut hadir, sejumlah perwakilan dari Kemensos RI, Direktur RSUD RA. Kartini dan RSI Sultan Hadlirin, Ketua Baznas Jepara.
Antusiasme calon peserta operasi katarak pun tinggi. Dari 140 pendaftar, setelah dilakukan skrining medis, hanya 74 peserta dinyatakan layak untuk menjalani operasi katarak secara gratis.
Mereka pun tampak semringah menerima bantuan operasi tersebut. Pasalnya sebagian dari mereka merupakan dari golongan yang kurang mampu.
Sutriman, salah satu pasien lanjut usia (lansia) asal Desa Langon, Kecamatan Tahunan mengatakan, salah satu matanya memang menderita katarak. Setelah dilakukan screaning, baru sekaligus tindakan hari ini.
”Mata yang kiri saja yang dioperasi, yang kanan sudah sembuh. Mumpung ada program gratis, ya sekalian di operasi,” kata dia.
Sementara Direktur RS Graha Husada, drg. M. Tryanza Maulana menyebut, operasi katarak gratis ini merupakan yang pertama kali di Jepara bahkan di Jawa Tengah. Antusiasme warga pun terbilang tinggi.
Semangat emansipasi...
”Operasi katarak massal dilakukan secara eksklusif oleh dokter perempuan, sebuah bentuk nyata semangat emansipasi ala Kartini yang lahir dan menginspirasi dari Bumi Jepara,” ujar Tryanza.
Disebutkan, angka buta katarak masih tinggi di Indonesia. Menurut data kesehatan nasional, sebanyak 81% kasus kebutaan di Indonesia disebabkan oleh katarak.
Menurut Tryanza, kondisi ini dapat dicegah dan ditangani melalui operasi sederhana yang aman dan efektif. Namun masih banyak warga yang tidak memiliki akses karena keterbatasan biaya.
Editor: Anggara Jiwandhana
