Bahkan, sebagian pedagang dadakan ini ada yang buka hingga 24 jam. Salah satunya di Kelurahan Demaan, Kecamatan Jepara atau di dekat Stadion Kamal Junaidi.
Takmir Masjid Al Falah Hari Isnanto mengatakan, dia sudah membuka lapak dadakan itu dua hari ini. Terlihat masih ada 38 ekor kambing layak kurban.
”Kemarin ada 50 ekor kambing. Sudah laku 12 ekor,” sebut Isnanto, Rabu (4/6/2026).
Isnanto menyebut, kambing-kambing itu didapat dari para peternak di beberapa desa di Kabupaten Jepara. Dia menjual kambing kurban itu berkisar antara Rp 3-5 juta per ekor.
”Tadi pagi kirim dua ekor ke Karimunjawa lewat kapal,” kata Isnanto.
Murianews, Jepara – Mendekati Hari Raya Iduladha 1446 H, muncul sejumlah pedagang hewan kurban dadakan di Jepara, Jawa Tengah.
Bahkan, sebagian pedagang dadakan ini ada yang buka hingga 24 jam. Salah satunya di Kelurahan Demaan, Kecamatan Jepara atau di dekat Stadion Kamal Junaidi.
Di lokasi ini terdapat pedagang hewan kurban dadakan. Pedagang itu adalah pengurus Masjid Al Falah Potroyudan, Kecamatan Jepara.
Takmir Masjid Al Falah Hari Isnanto mengatakan, dia sudah membuka lapak dadakan itu dua hari ini. Terlihat masih ada 38 ekor kambing layak kurban.
”Kemarin ada 50 ekor kambing. Sudah laku 12 ekor,” sebut Isnanto, Rabu (4/6/2026).
Isnanto menyebut, kambing-kambing itu didapat dari para peternak di beberapa desa di Kabupaten Jepara. Dia menjual kambing kurban itu berkisar antara Rp 3-5 juta per ekor.
Keberadaan lapak dagang hewan kurban dadakan itu menjadi rujukan warga dari berbagai kecamatan di Kota Ukir. Bahkan, dua ekor kambing pagi tadi dikirim ke pembeli dari Kecamatan Karimunjawa.
”Tadi pagi kirim dua ekor ke Karimunjawa lewat kapal,” kata Isnanto.
Penjualan Cukup Menjanjikan...
Isnanto mengatakan, buka lapak dadakan hewan kurban ini sudah berjalan lebih dari sepuluh tahun terakhir. Menurutnya, penjualan selama ini cukup menjanjikan.
”Pengurus Takmir Masjid Al Falah rutin selama sepuluh tahun terakhir jualan hewan kurban. Kita menyediakan hewan kurban bagi umat muslim yang ingin berkurban. Di sisi ekonomi, kita juga menggerakkan kegiatan ekonomi kita, sehingga hasilnya nanti untuk kegiatan kita. Untuk masjid dan lingkungan kita,” ujar Isnanto.
Biasanya, lanjut Isnanto, dia berjualan hingga malam takbiran Iduladha. Sebab semakin mepet dengan lebaran, biasanya semakin banyak yang mencari hewan kurban.
”Kita buka 24 jam. Nanti ada yang jaga bergantian. Kalau nanti kekurangan, kita akan ambil lagi ke peternak,” pungkas Isnanto.
Editor: Dani Agus