Selain dalam versi digital, Nafis juga membuat karakter-karakter hewan itu dalam versi fisik. Seperti kartu, pin, dompet, kipas dan lainnya. Tujuannya agar anak-anak tak hanya bisa melihat hewan secara digital. Tetapi juga merabanya dalam bentuk fisik.
Nafis membutuhkan waktu sekitar tiga bulan dalam pembuatan karya tersebut. Mulai dari analisis masalah, penelitian, pembuatan desain hingga uji coba.
”Harapannya anak-anak bisa belajar lebih mudah,” ucap Nafis.
Sementara Dr Agus Subhan Akbar, Dekan Fakultas Komunikasi dan Desain Unisnu Jepara, sangat mengapresiasi karya-karya para mahasiswa itu.
Selain untuk pengembangan diri, dia juga berharap agar karya-karya mereka dapat bermanfaat bagi masyarakat. Lebih dari itu, kapabilitas dan kualitas mereka bisa berkontribusi bagi pemerintah.
Murianews, Jepara – Sebanyak 64 mahasiswa jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV) Unisnu Jepara, Jawa Tengah (Jateng) menggelar pameran karya tugas akhir. Beragam desain karya mahasiswa itu dipamerkan kepada publik.
Pameran bertajuk Satwulan All Star itu berlangsung di kampus Unisnu Jepara selama tiga hari (17-19/6/2025). Masing-masing mahasiswa memamerkan karyanya pada stand-stand secara masing-masing.
Terlihat desain karya mereka dituangkan dalam berbagai produk. Mulai dari produk furniture, kaus, tas atau tootbag hingga desain digital.
Salah satu peserta pameran adalah Nafis Silahul Aufa. Mahasiswa asal Kabupaten Kudus itu memilih tugas akhirnya dengan membuat desain digital untuk bahan ajar anak-anak balita.
”Konsepnya desain dua dimensi atau motion graphic. Ada berbagai karakter hewan dalam versi digital dua dimensi,” kata Nafis.
Dia menetapkan satu tokoh karakter utama bernama Koko, seekor ayam yang menggemaskan. Koko merupakan karakter penjelajah pengetahuan. Koko mengenalkan berbagai hewan dan karakternya.
”Jadi, karya ini khusus untuk pembelajaran anak-anak balita. Karakter-karakter ini memudahkan anak-anak belajar mengenal hewan,” jelas Nafis.
Bentuk fisik...
Selain dalam versi digital, Nafis juga membuat karakter-karakter hewan itu dalam versi fisik. Seperti kartu, pin, dompet, kipas dan lainnya. Tujuannya agar anak-anak tak hanya bisa melihat hewan secara digital. Tetapi juga merabanya dalam bentuk fisik.
Nafis membutuhkan waktu sekitar tiga bulan dalam pembuatan karya tersebut. Mulai dari analisis masalah, penelitian, pembuatan desain hingga uji coba.
”Harapannya anak-anak bisa belajar lebih mudah,” ucap Nafis.
Sementara Dr Agus Subhan Akbar, Dekan Fakultas Komunikasi dan Desain Unisnu Jepara, sangat mengapresiasi karya-karya para mahasiswa itu.
Selain untuk pengembangan diri, dia juga berharap agar karya-karya mereka dapat bermanfaat bagi masyarakat. Lebih dari itu, kapabilitas dan kualitas mereka bisa berkontribusi bagi pemerintah.
”Semoga kedepan bisa terjalin sinergi antara civitas akademika Unisnu Jepara dengan pemerintah atau masyarakat,” harap Agus.
Editor: Anggara Jiwandhana