Rabu, 19 November 2025

Aksi mogok kerja yang dilakukan para sopir ekspedisi itu membuat pusing para pengusaha mebel di Kota Ukir. Salah satunya adalah Muhammad Zudin.

Pengusaha mebel asal Kecamatan Kembang itu mengaku kesulitan mendapatkan kendaraan ekspedisi selama dua hari kemarin. Ekspedisi langganannya tak beroperasi.

”Kemarin dua hari kesulitan cari ekspedisi. Stop pengiriman,” ungkap dia.

Namun, lanjut Zudin, per hari ini dia sudah bisa lega. Sebab ekspedisi langganannya sudah berencana akan beroperasi kembali.

Soal UU ODOL itu, menurutnya tak hanya merugikan para sopir, tetapi juga para pengusaha. Alasannya, jika UU ODOL diterapkan, maka imbasnya adalah biaya atau ongkos kirim (ongkir) ekspedisi naik.

”Perhitungan saya, per barang ongkirnya bisa naik Rp 50 ribu sampai Rp 100 ribu. Sedangkan saya per bulan kirim kisaran 50 sampai 150 set. Jadi lumayan berefek. Penjualan akan menurun,” ungkap dia.

Editor: Cholis Anwar

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler