Menurut Gus Hajar, instrumen penilaiannya sesuai Permendagri Nomor 81 Tahun 2015. Ditambah dengan instrumen lokal bidang pemerintahan, kewilayahan, kemasyarakatan, inovasi, e-government, dan penyelesaian masalah sosial.
Dalam mendukung ketahanan pangan, lanjut Gus Hajar, Desa Lebak menjalin kerjasama dengan beberapa pihak, hingga mewujudkan keberadaan Taman Sari, lahan yang dimanfaatkan untuk menanam sayuran.
”Yang pasti Desa Lebak siap mewakil Jawa Tengah dalam Lomba Desa Tingkat Regional 2025,” ujarnya.
Murianews, Jepara – Desa Lebak, Kecamatan Pakiasji, telah ditetapkan sebagai juara I lomba desa tingkat Kabupaten Jepara. Kini, desa tersebut tengah bertarung di lomba desa tingkat Provinsi Jawa Tengah (Jateng).
Petinggi Desa Lebak Muhammad Shodiq mengatakan, tim juri dari Pemprov Jateng sudah mendatangi desanya pada Kamis (26/6/2025). Ada tiga tahapan dalam penilaian itu.Yaitu penilaian administrasi, paparan oleh lurah, dan klarifikasi lapangan.
Bayu, sapaan akrab Shodiq, menyebut Desa Lebak merupakan satu dari tiga di Jateng yang masuk dalam nominasi terbaik. Dua desa lainnya adalah Desa Jetis dari Kabupaten Cilacap dan Desa Kaliwedi dari Kabupaten Sragen.
Bayu mengaku sangat optimis desanya mampu bersaing dengan dua desa dari kabupaten lain. Menurutnya, Desa Lebak memiliki berbagai potensi yang bisa terus dikembangkan. Mulai dari potensi wisata, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan lainnya.
”Semoga Desa Kami bisa juara di Tingkat Provinsi. Insyaallah Desa Lebak punya berbagai hal untuk lebih maju dan berkembang,” kata Bayu, Jumat (27/6/2025).
Sementara itu, Wakil Bupati Jepara Muhammad Ibnu Hajar mengapresiasi kepada Desa Lebak yang telah masuk nominasi tiga desa terbaik pada Lomba Desa Tingkat Provinsi Jawa Tengah tahun ini.
Lolosnya Desa Lebak sebagai wakil Kabupaten Jepara pada ajang ini, kata Gus Hajar, ditetapkan berdasarkan hasil evaluasi dan perkembangan desa serta Kelurahan. Kemudian dilanjutkan dengan Lomba Desa Tingkat Kabupaten Jepara.
”Kami menetapkan Desa Lebak sebagai Juara I karena memiliki potensi, inovasi, dan mendukung ketahanan pangan,” ujarnya.
Semangat Gotong Royong Terjaga...
Menurut Gus Hajar, instrumen penilaiannya sesuai Permendagri Nomor 81 Tahun 2015. Ditambah dengan instrumen lokal bidang pemerintahan, kewilayahan, kemasyarakatan, inovasi, e-government, dan penyelesaian masalah sosial.
Dalam mendukung ketahanan pangan, lanjut Gus Hajar, Desa Lebak menjalin kerjasama dengan beberapa pihak, hingga mewujudkan keberadaan Taman Sari, lahan yang dimanfaatkan untuk menanam sayuran.
Gus Hajar menyampaikan, gotong royong di Desa Lebak masih terjaga dengan baik. Seperti bersih-bersih, normalisasi bendungan, dan juga rehab rumah. Di sektor pariwisata, Belik Kaputren dan K-Land menjadi andalan, sehingga menjadi nilai tambah oleh tim penilai.
”Yang pasti Desa Lebak siap mewakil Jawa Tengah dalam Lomba Desa Tingkat Regional 2025,” ujarnya.
Editor: Dani Agus