Kamis, 20 November 2025

Saat ini, antara Maskur dan para buyer-nya masih terus memantau situasi yang mungkin saja terjadi. Kekhawatirannya adalah apabila Trump tiba-tiba mengubah keputusan dengan mempercepat penerapan tarif baru itu sebelum 1 Agustus.

Di sisi lain, saat ini produk milik Maskur sedang dalam perjalanan menuju AS. Maskur mengirimkan furniturnya pada jelang akhir Juni 2025 lalu lewat jalur laut. Dia memprediksi produknya sampai AS pada akhir Juli.

Rata-rata, sebut Maskur, pengiriman barang dari Indonesia ke AS memakan waktu antar 38-45 hari. Namun karena saat ini sedang situasi perang, waktu perjalanan laut tidak dapat diprediksi.

Sebab beberapa selat, seperti Selat Swiss, tak bisa dilewati kapal pengekspor. Akhirnya harus memutar hingga Afrika Selatan.

”Akhirnya perjalanan bisa sampai 65 hingga 75 hari. Yang lebih mengkawatirkan, sebelum tiba di sana, tiba-tiba tarif baru sudah diterapkan. Tapi (kelihatannya) saya masih safe (aman),” ungkap Maskur.

Pada situasi tersebut, Maskur dan para buyer sedang berupaya saling menyelamatkan. Namun konsekuensinya adalah terjadinya pengurangan harga dan lainnya.

”Kami berharap kapal sampai di AS sebelum 1 Agustus 2025. Agar tidak terkena tarif 32 persen,” harap Maskur.

Dari informasi yang dia dapatkan, sejumlah eksportir besar dari Jepara, seperti CV Mandiri Abadi, PT Kota Jati Furindo dan beberapa lainnya, menunda pengiriman ke AS. Sebab mereka tidak ingin mengambil resiko yang lebih besar.

Editor: Zulkifli Fahmi

Komentar

Terpopuler