Duh, Puluhan Gram Perhiasan Nenek di Jepara Hilang, Diganti Emas Palsu
Faqih Mansur Hidayat
Senin, 21 Juli 2025 16:20:00
Murianews, Jepara – Nasib pilu dialami Sukarti (75), nenek asal Desa Kerso, Kecamatan Kedung, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Betapa tidak, perhiasan miliknya nya tiba-tiba raib dan berubah menjadi emas palsu.
Sambil menangis sesenggukan, Sukarti menceritakan peristiwa pilu yang dialami. Dia baru menyadari bahwa perhiasan emas asli miliknya hilang pada Sabtu (19/7/2025). Namun sekitar 5 Juli 2025 lalu, dia sudah merasa ada yang aneh dengan perhiasan itu.
”Saya mau berangkat subuh (ke musala dekat rumah), pintu rumah tidak terkunci. Saya lihat (perhiasan). Kok kelihatannya berbeda dari yang saya punya,” kata Sukarti saat ditemui Murianews.com di rumahnya.
Sukarti sama sekali tak mengetahui siapa yang mengambil perhiasannya itu. Saat melihat ada yang berbeda pada perhiasan itu, Sukarti bicara kepada suaminya. Namun suaminya menyatakan kemungkinan tidak ada yang berubah.
Di rumah itu, Sukarti hanya tinggal bersama suaminya, Suhadi (80) yang daya penglihatannya sudah tak normal. Tujuh anaknya sudah hidup sendiri-sendiri yang jauh dari rumahnya.
Dia menyimpan perhiasannya di dalam laci lemari yang berada di ruang tamu. Adapun perhiasan yang dia simpan di laci itu adalah dua kalung seberat 20 gram dan 10 gram.
Kemudian, ada sembilan cincin masing-masing seberat 2 gram, dua liontin masing-masing seberat 2 gram dan satu anting. Total ada 50 gram atau sekitar seharga Rp 70-80 juta. Perhiasan itu disimpan dalam serbet bersama uang tunai Rp 15 juta.
”Semuanya diganti dengan emas mainan (palsu). Tinggal 1 cincin dan 1 liontin yang masih asli. Uangnya Rp 15 juta masih utuh,” ungkap Sukarti.
Melaporkan ke Polsek Kedung...
Saat hari mulai terang, Sukarti memberitahu para tetangganya. Salah satunya kepada Firda (41), keponakannya. Firda kemudian mengecek perhiasan itu ke toko emas terdekat.
”Ternyata benar itu emas mainan. Saya minta tolong ke toko emas, itu emas mainan. Sebagian ada yang perak, sebagian mainan. Seperti yang dijual di toko mainan,” ungkap Firda.
Firda menyebut, emas-emas palsu itu bentuk dan modelnya identik dengan emas yang dimiliki nenek Sukarti. Firda mengatakan, perhiasan tersebut memang jarang dipakai Nenek Sukarti.
Perhiasan itu merupakan simpanan Sukarti sejak tahun 2009. Dia membelinya dari hasil bekerja sebagai petani.
”Itu tabungan saya. Kanggo sangu mati (Untuk kebutuhan hari tua),” ucap Sukarti sambil menangis.
Pagi tadi, Sukarti bersama anak dan tetangganya melaporkan peristiwa itu ke Polsek Kedung.
Menanggapi laporan itu, Kapolsek Kedung AKP Dasiyo menyatakan akan segera mendalami laporan tersebut. Pihaknya pun langsung melakukan oleh tempat kejadian perkara (TKP) di rumah nenek Sukarti.
”Selanjutnya kami proses. Kami akan langsung melakukan penyelidikan dan memeriksa saksi-saksi,” ujar AKP Dasiyo.
Editor: Dani Agus



