Sementara itu, saat ini Satreskrim Polres Jepara sedang memburu lima pelaku lain dalam peristiwa pengeroyokan ini. AKP Wildan menyatakan pihaknya sudah mengantongi identitas mereka.
“Kami sudah kantongi identitas mereka semua,” tegas AKP Wildan.
Wildan mengatakan, korban yang meninggal dunia itu sudah diautopsi di RSUD RA Kartini bersama Biddokkes Polda Jateng. Sedangkan dua korban lain yang masih hidup sudah melakukan visum di RSU Rehatta Kelet. Namun sampai saat ini pihaknya masih menunggu hasilnya.
Diketahui, Rangga meninggal dunia sehari setelah pengeroyokan terjadi. Pada Minggu (20/7/2025) pukul 11.00 WIB, dia meninggal dunia di rumah setelah mengalami muntah darah. Sebelumnya, hanya diketahui bahwa Rangga mengalami luka memar pada bagian dagu dan kaki lecet.
“Saat pengeroyokan, terduga pelaku dalam pengaruh alkohol,” tandas AKP Wildan.
Murianews, Jepara - Setelah memeriksa tujuh orang, Satreskrim Polres Jepara, Jawa Tengah (Jateng) menahan satu orang pelaku pengeroyokan pemuda usai nonton orkes OM Romansa. Kini Polisi masih memburu para pelaku lainnya.
Kasatreskrim Polres Jepara, AKP M Faizal Wildan Umar Rela menyebut, pelaku yang sudah ditahan adalah pria berinisial SL. Dia diduga ikut memukuli RY, teman korban Muhammad Rangga Akan Saputra (20), yang meninggal karena diduga dikeroyok usai nonton orkes.
“SL ini diduga ikut memukuli RY. RY ini korban yang masih hidup. Dia mengalami luka-luka lebam di tubuhnya,” terang AKP Wildan, Rabu (23/7/2025).
Wildan menyebut, RY merupakan korban yang berboncengan satu motor bersama Rangga dan satu temannya yang lain. Tiga pemuda asal Desa Balong itu dikeroyok sekelompok pemuda usai nonton orkes dangdut di Desa Jinggotan, Kecamatan Kembang.
Peristiwa pengeroyokan itu terjadi di depan TK Tunas Rimba, Jinggotan. Dalam video yang beredar di medsos, ada banyak pria yang mengeroyok tiga pemuda Desa Balong itu. Polisi sudah memeriksa tujuh orang.
“Sementara kami sudah menahan satu orang (SL). Sudah kami tahan di Polres Jepara,” kata AKP Wildan.
Pelaku lain diburu...
Sementara itu, saat ini Satreskrim Polres Jepara sedang memburu lima pelaku lain dalam peristiwa pengeroyokan ini. AKP Wildan menyatakan pihaknya sudah mengantongi identitas mereka.
“Kami sudah kantongi identitas mereka semua,” tegas AKP Wildan.
Wildan mengatakan, korban yang meninggal dunia itu sudah diautopsi di RSUD RA Kartini bersama Biddokkes Polda Jateng. Sedangkan dua korban lain yang masih hidup sudah melakukan visum di RSU Rehatta Kelet. Namun sampai saat ini pihaknya masih menunggu hasilnya.
Diketahui, Rangga meninggal dunia sehari setelah pengeroyokan terjadi. Pada Minggu (20/7/2025) pukul 11.00 WIB, dia meninggal dunia di rumah setelah mengalami muntah darah. Sebelumnya, hanya diketahui bahwa Rangga mengalami luka memar pada bagian dagu dan kaki lecet.
“Saat pengeroyokan, terduga pelaku dalam pengaruh alkohol,” tandas AKP Wildan.
Editor: Budi Santoso