Industri Furnitur Jepara Dinilai Perlu Teknologi Terkini
Faqih Mansur Hidayat
Selasa, 12 Agustus 2025 18:07:00
Murianews, Jepara – Kemajuan teknologi memaksa industri furnitur di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah harus menyesuaikan diri. Salah satunya terkait penggunaan mesin dan alat-alat baru termutakhir yang lebih canggih.
Hal ini disampaikan Ketua Umum IFPF Indonesia Furniture & Craft Promotion Forum (IFPF), Erie Sasmito dalam Seminar perkayuan ''WOODWORKING TRANSFORMATIONS, More Machinery, Beyond Furniture Production in Indonesia'' di D'season Hall, Selasa (12/8/2025).
Dia menilai, di saat negara-negara produsen furnitur pesaing seperti Tiongkok, India dan Vietnam berlomba-lomba memanfaatkan teknologi untuk aktivitas produksinya, Indonesia, khususnya Kabupaten Jepara sebagai pemiliki julukan Kota Ukir harus bisa menyesuaikan.
Menurutnya, inovasi di permesinan sangat membantu industri furnitur untuk efisiensi produksi. Tidak dipungkiri, mesin-mesin terbaru terus berkembang.
Jika pengusaha tidak mengikuti perkembangan ini, kata Erie, dapat dipastikan industri furnitur di Indonesia, termasuk di Jepara tidak mampu bersaing di pasar global.
“Kami sangat menyambut baik industri terkini. Kita ingin melihat supporting mesin industri untuk meningkatkan produktivitas,” ujar Erie.
Mesin-mesin...
Menurutnya, mesin-mesin yang dibuatkan untuk industri furnitur Indonesia harus sesuai dengan karakter produk Indonesia yang menonjol pada sisi seni. Sehingga tidak semua mesin relevan.
“Furnitur Indonesia, khususnya Jepara, ini menonjol pada seninya. Maka sentuhan perajin masih sangat penting,” jelasnya.
Dia mencontohkan, inovasi Mesin ukir CNC saat ini terus berkembang. Terakhir mesin ini memiliki 36 mata pisau. Para pelaku industri ini ingin melihat perkembangan mesin ini di pameran tersebut.
Sementara itu, Ketua Umum Indonesion Sawmill and Woodworking Association (ISWA), Wiradadi Soeprayogo menyebut, mesin berperan penting pada efisiensi produksi pengolahan kayu. Dari Kayu gelondong hingga produk jadi, biaya produksi yang dibutuhkan mencapai 60 persen. Oleh karena itu sangat dibutuhkan mesin untuk efisiensi produksi.
“Mesin ini tidak berdampak pada pengurangan tenaga kerja. Hanya butuh upgrade skill, dengan pelatihan-pelatihan untuk menggunakan mesin-mesin terbaru,” jelasnya.
Diketahui, Pameran Komponen Manufaktur Furnitur Internasional dan Pameran Mesin Pengerjaan Kayu IFMAC- WOODMAC akan diselenggarakan di Hall B3 dan C3 di Jakarta International Expo (JIExpo) pada tanggal 24-27 September 2025 mendatang.
Editor: Budi Santoso



