Feliya salah satu petugas pengibar bendera mengaku sangat bangga bisa menjadi bagian dari upacara bendera ini. Ini menjadi pengalaman pertamanya untuk mengibarkan bendera di laut.
"Ini pertama kali. Rasanya deg-degan juga. Tidak ada persiapan khusus. Sampai merinding bisa mengibarkan bendera tanpa alat bantu di laut," kata sisew Kelas XI SMKN 1 Jepara itu.
Ketua Yayasan Budidaya Ekonomi Masyarakat Pesisir, Sapto Puji Raharjo, selaku koordinator acara menyebut, upacara bendera HUT Kemerdekaan RI di laut memang digagas untuk dijalankan setiap tahun. Ini merupakan kali ke dua upacara di laut Pantai Pelayaran dilaksanakan.
"Harapannya, setiap tahun kita laksanakan," kata Sapto.
Sapto menyampaikan, upacara bendera di laut memang digagas untuk merepresentasikan diri mereka sebagai masyarakat pesisir. Selain itu, upacara tersebut juga dimaksudkan untuk kampanye peduli lingkungan pesisir.
"Apapun caranya, kita harus menjaga dan merawat lingkungan pesisir," ujar dia.
Dengan ekosistem dan lingkungan yang terjaga, Sapto meyakini, laut dan pesisirnya akan memberikan dampak positif bagi masyarakat. Baik dampak ekonomi maupun lainnya.
Sapto menambahkan, upacara bendera di laut ini sukses berkat kesadaran bersama. Masyarakat secara swadaya membantu kebutuhan pelaksanaan upacara itu.
"Kami gotong royong memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-80 tahun ini," imbuh dia.
Murianews, Jepara – Warga di pesisir Kabupaten Jepara, Jawa Tengah (Jateng) merayakan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia (HUT Kemerdekaan RI ke-80) dengan menggelar upacara bendera. Uniknya, upacara bendera ini dilaksanakan di tengah laut.
Upacara bendera itu dilaksanakan di Pantai Pelayaran, Kecamatan Jepara, Minggu (17/8/2025). Upacara bendera ini diikuti puluhan peserta. Mulai dari warga setempat, kelompok masyarakat sipil hingga anak sekolah.
Dimulai pukul 08.00 WIB, para peserta dan petugas upacara bendera langsung menyiapkan diri. Mereka turun ke laut dengan kedalaman sekitar 80 sentimeter.
Prosesi upacara itu tak jauh beda dengan upacara bendera pada umumnya. Mereka tetap melaksanakannya dengan penuh hikmat, meskipun sebagian tubuh terendam air laut.
Tiang upacara bendera ditancapkan di laut pada kedalaman 90 sentimeter. Adapun bendera merah putih yang dikibarkan berukuran panjang 10 meter dan lebar 4 meter.
Proses pengibaran bendera menjadi bagian paling menegangkan di acara upacara bendera ini. Namun petugas pengibar bendera sukses menjalankan tugasnya dengan baik, bersamaan dengan lagu Indonesia Raya dinyanyikan dengan lantang.
Usai upacara bendera, para petugas tampak sumringah. Sebab tugas tak mudah itu telah dijalankan dengan tanpa aral.
Masyarakat Pesisir...
Feliya salah satu petugas pengibar bendera mengaku sangat bangga bisa menjadi bagian dari upacara bendera ini. Ini menjadi pengalaman pertamanya untuk mengibarkan bendera di laut.
"Ini pertama kali. Rasanya deg-degan juga. Tidak ada persiapan khusus. Sampai merinding bisa mengibarkan bendera tanpa alat bantu di laut," kata sisew Kelas XI SMKN 1 Jepara itu.
Ketua Yayasan Budidaya Ekonomi Masyarakat Pesisir, Sapto Puji Raharjo, selaku koordinator acara menyebut, upacara bendera HUT Kemerdekaan RI di laut memang digagas untuk dijalankan setiap tahun. Ini merupakan kali ke dua upacara di laut Pantai Pelayaran dilaksanakan.
"Harapannya, setiap tahun kita laksanakan," kata Sapto.
Sapto menyampaikan, upacara bendera di laut memang digagas untuk merepresentasikan diri mereka sebagai masyarakat pesisir. Selain itu, upacara tersebut juga dimaksudkan untuk kampanye peduli lingkungan pesisir.
"Apapun caranya, kita harus menjaga dan merawat lingkungan pesisir," ujar dia.
Dengan ekosistem dan lingkungan yang terjaga, Sapto meyakini, laut dan pesisirnya akan memberikan dampak positif bagi masyarakat. Baik dampak ekonomi maupun lainnya.
Sapto menambahkan, upacara bendera di laut ini sukses berkat kesadaran bersama. Masyarakat secara swadaya membantu kebutuhan pelaksanaan upacara itu.
"Kami gotong royong memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-80 tahun ini," imbuh dia.
Editor: Budi Santoso