Tepat pada 17 Agustus 2025 lalu, Linda mendapatkan pengumuman itu. Setelah itu dia mengikuti retret bersama 55 kepala sekolah dari daerah lain.
Empat hari retret itu, Linda dibekali berbagai hal tentang konsep Sekolah Rakyat. Yaitu meliputi penguatan konsep Sekolah Rakyat, kedisiplinan, dan pendidikan karakter.
”Kegiatannya (retret) banyak sekali, penjelasan dari berbagai narasumber terkait. Kementrian terkait pengadaan sekolah rakyat. Kemudian semi militer, baris berbaris, senam pagi harus di ikuti,” kenangnya.
Dengan terpilihanya sebagai Kepala Sekolah Rakyat, Linda berharap agar bisa memberikan yang terbaik bagi para siswa. Meskipun dia menyadari akan ada banyak tantangan yang dia hadapi di sekolah berkonsep asrama itu.
”Saya senang bisa menjadi Kepala Sekolah Rakyat. Dan saya akan berusaha memberikan yang terbaik untuk anak-anak,” pungkas Linda.
Murianews, Jepara – Sekolah Rakyat Kabupaten Jepara, Jawa Tengah mulai beroperasi hari ini, Selasa (30/9/2025). Fasilitas pendidikan itu dipimpin Asri Linda Listyaningrum.
Perempuan 48 tahun itu diketahui merupakan warga Desa Geneng, Kecamatan Batealit. Sebelum menjadi Kepala Sekolah Rakyat, ia merupakan guru Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berstatus ASN di SMPN 2 Kalinyamatan.
Linda merupakan lulusan S1 Universitas Negeri Semarang (UNNES) tahun 2002. Dia telah menjadi guru sejak tahun 2005.
”Tahun 2004 saya ikut tes CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil), alhamdhulilah 2005 diterima,” kata Linda, Selasa (30/9/2025).
Berbekal pengalaman 20 tahun mengajar, Linda yang sudah berkeluarga itu memutuskan untuk menjadi Kepala Sekolah Rakyat. Dia beralasan, ingin ikut mendukung program pemerintah pusat.
Selain itu, dia ingin menularkan ilmunya kepada anak-anak dari keluarga kurang mampu yang notabene terbelakang secara pendirikan.
”Alasannya, sejak dulu jadi guru memang selalu terenyuh ketika melihat anak-anak (dari keluarga miskin). Misalnya sepatunya atau tas rusak, selalu terenyuh seperti itu. Melihat anak di sekolah kami, tidak semuanya mampu, banyak yang menegah kebawah,” ujarnya.
Berbekal informasi perekrutan Kepala Sekolah Rakyat yang dia terima, Linda mencoba peruntungan. Dia mengikuti seleksi dari tingkat bawah hingga dinyatakan lolos Kementerian Sosial (Kemensos) RI. Dari sebelas pendaftar, Linda lah yang akhirnya terpilih.
Ikuti Retret...
Tepat pada 17 Agustus 2025 lalu, Linda mendapatkan pengumuman itu. Setelah itu dia mengikuti retret bersama 55 kepala sekolah dari daerah lain.
Empat hari retret itu, Linda dibekali berbagai hal tentang konsep Sekolah Rakyat. Yaitu meliputi penguatan konsep Sekolah Rakyat, kedisiplinan, dan pendidikan karakter.
”Kegiatannya (retret) banyak sekali, penjelasan dari berbagai narasumber terkait. Kementrian terkait pengadaan sekolah rakyat. Kemudian semi militer, baris berbaris, senam pagi harus di ikuti,” kenangnya.
Dengan terpilihanya sebagai Kepala Sekolah Rakyat, Linda berharap agar bisa memberikan yang terbaik bagi para siswa. Meskipun dia menyadari akan ada banyak tantangan yang dia hadapi di sekolah berkonsep asrama itu.
”Saya senang bisa menjadi Kepala Sekolah Rakyat. Dan saya akan berusaha memberikan yang terbaik untuk anak-anak,” pungkas Linda.
Editor: Zulkifli Fahmi