Tonny mengungkapkan, BPIP memandang Ponpes Al Muttaqin ini sebagai salah satu aset bangsa. Pihaknya melihat Ponpes Al Muttaqin sebagai wadah pengaktualisasian nilai-nilai Pancasila.
Di dalam Ponpes Al Muttaqin, Sartono menyatakan kehidupan para santri mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Misalnya Ketuhanan Yang Maha Esa yang diwujudkan dalam bentuk ibadah. Lalu nilai sosial diwujudkan dengan merawat anak yatim dan fakir miskin.
”Ini kan Pancasila. Hanya tinggal bagaimana mengomunikasikan sehingga pesantren yang mengamalkan Pancasila itu ada semacam sambungannya dengan pemerintah. Sehingga kerjasama, komunikasi yang baik,” imbuh Sartono.
Murianews, Jepara – Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Republik Indonesia mengadakan pembinaan di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Muttaqin, Desa Sowan Kidul, Kecamatan Kedung, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah (Jateng), Rabu (8/10/2025).
Ratusan santri mengikuti pembinaan bertajuk ”Pancasila Saka Adisiswa dan Pancasila Adikara”. Mereka diberi berbagai wawasan tentang ideologi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Dalam kegiatan itu juga ada prosesi ikrar dan pelantikan Duta Pancasila di Ponpes Al Muttaqin Jepara oleh BPIP RI.
Kepala BPIP Yudian Wahyudi mengatakan, dipilihnya Ponpes Al Muttaqin ini tak lain adalah untuk lebih menajamkan ideologi Pancasila di kalangan para santri.
Di sisi lain, pembinaan ini juga bertepatan dengan menyongsong Hari Santri Nasional yang akan jatuh pada 22 Oktober mendatang.
”Pesantren secara umum punya jasa dalam memerdekakan bangsa. Salah satu kantong santri kan Pantura, termasuk Jepara. (Harapan BPIP) Untuk mendekatkan kembali santri dengan Pancasila, Pancasila dengan santri,” kata Yudian.
Sementara itu, Sekretaris Utama BPIP Tonny Agung Arifianto menyebut, ini merupakan rangkaian roadshow yang sebelumnya dilaksanakan di Cirebon.
Dalam sosialisasi dan pembinaan ini, model pengarusutamaan nilai-nilai Pancasila yang tak lagi bergaya doktrinal. Melainkan menyesuaikan dengan kekinian.
”Sekarang bukan lagi soal menghafal teks Pancasila, tidak. Tapi Pancasila dalam tindakan,” jelas Tonny.
Aset Bangsa...
Tonny mengungkapkan, BPIP memandang Ponpes Al Muttaqin ini sebagai salah satu aset bangsa. Pihaknya melihat Ponpes Al Muttaqin sebagai wadah pengaktualisasian nilai-nilai Pancasila.
Di sisi lain, Pengasuh Ponpes Al Muttaqin Sartono Munadi memastikan bahwa ponpesnya telah berkolaborasi dengan pejabat dan lembaga pemerintahan. Baginya, itu menjadi bukti bahwa Ponpes Al Muttaqin bisa berkontribusi kepada bangsa.
”Al Muttaqin terbuka, Al Muttaqin tidak ada masalah, Al Muttaqin pyur membantu bangsa dan negara. Bahkan pengamalan Pancasila itu betul-betul dilakukan,” jelas Sartono.
Di dalam Ponpes Al Muttaqin, Sartono menyatakan kehidupan para santri mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Misalnya Ketuhanan Yang Maha Esa yang diwujudkan dalam bentuk ibadah. Lalu nilai sosial diwujudkan dengan merawat anak yatim dan fakir miskin.
Selain itu, lanjut Sartono, para santri juga mendapatkan pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PKn). Ponpes Al Muttaqin juga mengajarkan kurikulum-kurikulum dari Kementerian Agama (Kemenag) RI.
”Ini kan Pancasila. Hanya tinggal bagaimana mengomunikasikan sehingga pesantren yang mengamalkan Pancasila itu ada semacam sambungannya dengan pemerintah. Sehingga kerjasama, komunikasi yang baik,” imbuh Sartono.
Editor: Dani Agus