Nahasnya, Ia hidup dalam keterbatasan dan hanya punya satu sepeda motor keluaran tahun lama dan berencana untuk menjualnya agar bisa mengganti biaya perbaikan imbas insiden ambulans tabrakan dengan avaza itu.
Padahal, ketika Mbah Lowo kemudian mencari tahu kepada bengkel terkait berapa besar kisaran biaya perbaikan mobil Avanza tersebut, informasi yang diterimanya bisa habis sekitar Rp 24 jutaan.
”Saya punyan ya motor. Nanti saya usahakan jual. Mungkin kemampuan saya ngasih Rp 5 juta, ya tak kasih Rp 5 juta. Saat ini saya sudah upayakan menjual motor, tapi belum laku,” ujar Mbah Lowo Senin (20/10/2025).
Pilihan menjual motor itu dia ambil karena ia merasa harus ikut bertanggungjawab. Meskipun setelah itu, dia tak tahu lagi bagaimana beraktivitas tanpa sepeda motor.
”Walaupun saya susah, saya berusaha membantu (biaya perbaikan mobil). Biar tidak dianggap tidak bertanggungjawab,” imbuh dia.
Melihat anggotanya sedang menimpa musibah, Koordinator KRJ, Muhammad Muchid Albawawi merasa sangat kecewa dengan permintaan tanggungjawab itu. Apalagi sampai harus menjual satu-satunya motor untuk biaya ganti rugi.
Murianews, Jepara – Anggota Komunitas Relawan Jepara Agus Susanto sedang mengalami nasib apes. Ambulans yang ditungganginya bertabrakan dengan Toyota Avansa dan diminta untuk mengganti biaya perbaikan.
Nahasnya, Ia hidup dalam keterbatasan dan hanya punya satu sepeda motor keluaran tahun lama dan berencana untuk menjualnya agar bisa mengganti biaya perbaikan imbas insiden ambulans tabrakan dengan avaza itu.
Padahal, ketika Mbah Lowo kemudian mencari tahu kepada bengkel terkait berapa besar kisaran biaya perbaikan mobil Avanza tersebut, informasi yang diterimanya bisa habis sekitar Rp 24 jutaan.
”Saya punyan ya motor. Nanti saya usahakan jual. Mungkin kemampuan saya ngasih Rp 5 juta, ya tak kasih Rp 5 juta. Saat ini saya sudah upayakan menjual motor, tapi belum laku,” ujar Mbah Lowo Senin (20/10/2025).
Pilihan menjual motor itu dia ambil karena ia merasa harus ikut bertanggungjawab. Meskipun setelah itu, dia tak tahu lagi bagaimana beraktivitas tanpa sepeda motor.
”Walaupun saya susah, saya berusaha membantu (biaya perbaikan mobil). Biar tidak dianggap tidak bertanggungjawab,” imbuh dia.
Melihat anggotanya sedang menimpa musibah, Koordinator KRJ, Muhammad Muchid Albawawi merasa sangat kecewa dengan permintaan tanggungjawab itu. Apalagi sampai harus menjual satu-satunya motor untuk biaya ganti rugi.
Donasi...
”Untuk menutup biaya ganti rugi, satu-satunya motor keluarga terpaksa dijual. Ini sungguh menyakitkan,” ucap Alba.
Alba pun berinisiatif untuk membuka open donasi khusus untuk membantu Mbah Lowo dan perbaikan ambulans yang juga rusak. Sejak dibuka pada Sabtu (18/10/2025) malam, donasi terus mengalir dari berbagai kalangan. Mulai dari pejabat hingga orang awam.
”Sampai sekarang sudah ada 37 orang yang donasi. Alhamdulillah sudah terkumpul sekitar Rp 6 juta,” sebut Alba.
Aksi solidaritas ini diharapkan dapat meringankan beban relawan yang selama ini tulus mengabdi bagi masyarakat.
”Relawan seperti Mbah Lowo adalah pahlawan kemanusiaan. Mereka tidak pernah menuntut bayaran. Sudah seharusnya kita bergandeng tangan membantu saat mereka yang membutuhkan,” tandas Alba.
Editor: Anggara Jiwandhana