Kamis, 20 November 2025

Murianews, Jepara – Sebanyak 4.062 pelanggan Perumda Tirto Jungporo atau PDAM Jepara, Jawa Tengah di wilayah selatan ternyata masih sering kesulitan air bersih. Bahkan, derita itu sudah dialami puluhan tahun lamanya.

Para pelanggan itu tersebar di sejumlah wilayah. Rinciannya, 1.722 pelanggan di Desa Ujungpandan, 730 pelanggan di Desa Kedungmalang, 816 pelanggan di Desa Karangaji, 250 pelanggan di Desa Kaliombo, dan 544 pelanggan di Desa Tedunan.

”Jadi kalau ditotal per Oktober ini, yang harusnya menerima air bersih (di wilayah Jepara Selatan 2) itu sejumlah 4.062,” sebut Direktur Utama PDAM Jepara, Lukman Hakim, Selasa (21/10/2025).

Berdasarkan data itu, sebut Lukman, maka kebutuhan air baku yang mengalir ke pelanggan adalah sekitar 50 liter per detik. Namun pada kenyataannya, pelanggan lebih sering tak teraliri air, terutama ketika musim kemarau.

”Masalah ini sudah lama. Kurang lebih sudah 10 tahun dan tak kunjung selesai. Ini juga menjadi catatan pak bupati dan memerintahkan PDAM untuk segera menyelesaikannya,” ungkap Lukman.

Lukman pun sudah berkoordinasi dengan pemerintah desa setempat sekaligus mengecek kondisi lapangan secara langsung. Ada dua skema rencana yang akan dijalankan PDAM.

Dalam jangka pendek, Lukman melakukan inventarisasi dan investigasi terkait masalah krisis air bersih itu. Selanjutnya, PDAM akan memanfaatkan sumber-sumber air baku yang sudah ada.

”Pertama kami akan fokuskan penanganan di Desa Ujungpandan karena pelanggannya paling banyak. Kami akan alirkan air baku dari sumur Gedangan (Kecamatan Welahan) ke sana. Debit airnya lumayan, 15 liter per detik,” kata dia.

Jarak Sumur...

Hanya saja, jarak antara Sumur Gedangan dengan Desa Ujungpandan cukup jauh. Untuk itu, PDAM berencana akan memasang pompa booster di antara jarak itu. Harapannya, air yang mengalir bisa lebih maksimal.

Sedangkan untuk Desa Kedungmalang, Kaliombo, Tedunan dan Karangaji, dalam waktu dekat akan memperbaiki IPAL Bendung Bompes di Kecamatan Pecangaan. Saat ini kondisinya kosong karena lama tak difungsikan.

”Dalam rentan waktu 20 tahun, instalasi ini kan kotor. Jadi ketika diisi air, maka air yang mengalir ke pelanggan juga kotor. Kami akan ganti saringan dan bersihkan instalasi,” imbuh Lukman.

Setelah itu, lanjut Lukman, sumur Kalipucang dengan debit 12 liter per detik dan sumur Purwogondo dengan debit 10 liter per detik yang berdekatan dengan IPAL Bompes akan dialirkan untuk mengisi instalasi itu.

”Nantinya itu akan mengaliri Desa Karangaji, Kaliombo dan Kedungmalang,” sebut dia.

Sedangkan untuk Desa Tedunan, akan dialiri dari sumur yang berada di Desa Dongos, Kecamatan Kedung.

”Ini upaya dan komitmen pemerintah serta PDAM untuk mengaliri air bersih kepada masyarakat dengan merata,” pungkas Lukman.

Editor: Zulkifli Fahmi

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler