Kamis, 20 November 2025

Murianews, Jepara Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ahmad Luthfi mendorong pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Jepara. Salah satunya mendorong sebanyak mungkin industri padat karya di Kota Ukir.

Lutfhi menyebut, beberapa kabupaten/kota di Jateng sudah mengajukan industri padat karya. Seperti Kabupaten Banyumas, Cilacap, Kebumen, Sragen, Demak dan beberapa daerah lain.

Sedangkan khusus di Kabupaten Jepara, Ahmad Luthfi menyebut sudah banyak investor asing yang membuka industri padat karya. Hari ini, dia menghadiri peresmian PT Formosa Indonesia Industrial Park di Kecamatan Mayong.

“(PT Formosa) Ini Adalah salah satu investasi yang sangat besar sekali. Karena memproduksi garmen, tekstil, yang itu tidak untuk konsumsi dalam negeri. Tetapi untuk konsumsi ekspor,” kata Luthfi, Senin (27/10/2025).

Menurut Ahmad Luthfi, kehadiran industri padat karya itu akan meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) maupun sumber daya manusia (SDM) di Jepara. Perusahaan itu sendiri tersebar di berbagai daerah baik di Jateng maupun Indonesia dengan total 23 ribu karyawan. Dari jumlah itu, mayoritas di Jepara.

Untuk itu, Ahmad Luthfi mendorong agar ke depan pemilik modal asing (PMA) industri padat karya masuk lebih banyak di Jepara. Secara umum, di Jateng tersedia luas wilayah masih mumpuni dan SDM kompetitif.

“Ke tiga, perizinan akan tetap kami permudah. Sehingga secara tidak langsung, kita akan lebih prioritas kepada padat karya. Kalau padat modal, nanti SDM tidak terpakai banyak. Karena padat modal rata-rata dia menggunakan teknologi tinggi, mesin-mesin, investasinya besar,” jelas Ahmad Luthfi.

Tenaga Lokal...

Sedangkan di sisi lain, Ahmad Luthfi mengutamakan agar tenaga kerja lokal bisa terserap lebih banyak. Pasalnya, Luthfi ingin mereduksi angka kemiskinan di Jateng. Dia ingin menurunkan angka kemiskinan satu digit di bawah 9,48 persen.

Dia meyakini bahwa semakin banyaknya investasi asing maupun dalam negeri yang masuk ke Jateng, maka pengangguran terbuka akan berkurang.

“Investasi ini mereduksi terkait dengan kemiskinan di wilayah kita. Karena, ujung dari pembangunan adalah masyarakat sejahtera. Sejahteranya masyarakat ukurannya adalah bagaimana kita bisa menurunkan angka kemiskinan,” pungkas Ahmad Luthfi.

Editor: Budi Santoso

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler