Pasalnya, pihak keluarga mencurigai ada yang tidak beres pada luka tersebut. Pihak keluarga mencurigai bahwa luka itu diduga bukan akibat kecelakaan. Melainkan ada penyebab lain.
“Karena ada luka dari pipi menuju ke leher sepanjang 15 sentimeter. Sehingga kita lakukan autopsi,” jelas Ipda Riyanto.
Ipda Riyanto mengatakan, ekshumasi dan autopsi ini bertujuan untuk memastikan penyebab kematian almarhum. Autopsi ini melibatkan Bid Dokkes Polda Jateng, dan diharapkan bisa memberi penjelasan tentang almarhum meski sudah dimakamkan.
“Tujuannya agar kasus ini bisa terang benderang. Apa penyebab kematian almarhum,” tandas Ipda Riyanto.
Murianews, Jepara – Makam Fakhrezal Ahmada Muzana (17) di Pemakaman Umum Mundu, Desa Srikandang, Kecamatan Bangsri, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah (Jateng) dibongkar. Tujuannya untuk memastikan penyebab kematian remaja yang sudah dikubur selama sekitar 10 bulan itu.
Diketahui, kasus ini bermula ketika pelajar uang beralamat di RT 3 RW 10 Desa Srikandang itu, dikabarkan meninggal dunia karena kecelakaan di Jalan Jepara-Bangsri, tepatnya di sekitar Klinik Karisya, Desa Sinanggul, Kecamatan Mlonggo pada 26 Januari 2025 sekitar pukul 02.00 WIB.
Saat itu, almarhum berboncengan dengan seorang temannya yang merupakan tetangganya sendiri dalam perjalanan pulang. Mereka mengendarai motor Honda Beat bernomor Polisi K 3828 OQ. Saat itu, almarhum sempat dibawa ke RSI Sultan Hadlirin. Namun nyawanya tak tertolong, dan akhirnya dimakamkan.
Dari insiden itu, almarhum mengalami luka robek pada dahi dan robek pada pipi kanan memanjang sampai dengan leher sebelah kanan. Luka itu diketahui pihak keluarga sebelum alhamrhum di makamkan.
“Kasus ini semula adalah kecelakaan tunggal, mengakibatkan pengendara (Fakhrezal) meninggal dunia,” ungkap Kanit Gakkum Satlantas Polres Jepara, Ipda Riyanto saat ditemui Murianews.com di lokasi makam, Rabu (5/11/2025) siang.
Kesimpulan itu diperoleh setelah pihaknya mendalami dan melakukan penyelidikan. Namun pihak keluarga menghendaki untuk dilakukan ekshumasi dan autopsi, meskipun almarhum sudah dimakamkan.
Aautopsi...
Pasalnya, pihak keluarga mencurigai ada yang tidak beres pada luka tersebut. Pihak keluarga mencurigai bahwa luka itu diduga bukan akibat kecelakaan. Melainkan ada penyebab lain.
“Karena ada luka dari pipi menuju ke leher sepanjang 15 sentimeter. Sehingga kita lakukan autopsi,” jelas Ipda Riyanto.
Ipda Riyanto mengatakan, ekshumasi dan autopsi ini bertujuan untuk memastikan penyebab kematian almarhum. Autopsi ini melibatkan Bid Dokkes Polda Jateng, dan diharapkan bisa memberi penjelasan tentang almarhum meski sudah dimakamkan.
“Tujuannya agar kasus ini bisa terang benderang. Apa penyebab kematian almarhum,” tandas Ipda Riyanto.
Editor: Budi Santoso
