Sejumlah persiapan pun telah dilakukan. Setidaknya dalam sepuluh hari terakhir, sejumlah bagian pada pendapa direstorasi.
Bentuknya diupayakan seperti bangunan aslinya. Sebab saat ini sudah banyak bagian yang berubah dari aslinya.
Yang kasat mata, yaitu dinding yang sudah ditempeli walpaper. Padahal, sebagai cagar budaya, mestinya tak boleh ada perubahan sedikitpun dari aslinya.
”Karena ini levelnya sudah dunia, bukan hanya level Jepara. Jadi kita harus serius betul mempersiapkannya,” kata Bupati Jepara, Witiarso Utomo, Senin (10/11/2025).
Wiwit menyebut, kedatangan Fadli Zon itu sekaligus untuk meresmikan pendapa sebagai bagian dari Museum Kartini.
Dalam persiapan ini, Wiwit mengedepankan aspek sumber daya manusia (SDM) yang otoritatif kaitannya dengan deskripsi kisah Kartini.
Sebab tanpanya, Jepara tidak akan bisa mempublikasikan narasi mengenai RA Kartini secara maksimal ketika Pendopo bergabung fungsinya sebagai Museum RA Kartini.
Murianews, Jepara – Perubahan Pendapa RA Kartini Jepara menjadi museum segera diresmikan. Rencananya, Menteri Kebudayaan Fadli Zon bakal hadir Sabtu (15/11/2025).
Sejumlah persiapan pun telah dilakukan. Setidaknya dalam sepuluh hari terakhir, sejumlah bagian pada pendapa direstorasi.
Bentuknya diupayakan seperti bangunan aslinya. Sebab saat ini sudah banyak bagian yang berubah dari aslinya.
Yang kasat mata, yaitu dinding yang sudah ditempeli walpaper. Padahal, sebagai cagar budaya, mestinya tak boleh ada perubahan sedikitpun dari aslinya.
”Karena ini levelnya sudah dunia, bukan hanya level Jepara. Jadi kita harus serius betul mempersiapkannya,” kata Bupati Jepara, Witiarso Utomo, Senin (10/11/2025).
Wiwit menyebut, kedatangan Fadli Zon itu sekaligus untuk meresmikan pendapa sebagai bagian dari Museum Kartini.
Dalam persiapan ini, Wiwit mengedepankan aspek sumber daya manusia (SDM) yang otoritatif kaitannya dengan deskripsi kisah Kartini.
Sebab tanpanya, Jepara tidak akan bisa mempublikasikan narasi mengenai RA Kartini secara maksimal ketika Pendopo bergabung fungsinya sebagai Museum RA Kartini.
Libatkan semua pihak...
”Kita harus menyiapkan SDM yang punya semangat memajukan Jepara dengan sejarah. Momentum ini jangan terlewat dan jangan sampai salah mempersepsikan. Harus sumber (data) yang kuat sehingga kita tidak salah mempersepsikan Ibu Kita Kartini dengan benar,” terangnya.
Wiwit berharap agar penyiapan pendapa sebagai museum ini dilakukan secara kolektif oleh tenaga ahli yang berasal dari Jepara.
”Alangkah indahnya nanti mengenai perspektif museum ini benar-benar diwujudkan oleh masyarakat. Semua dilibatkan, semua diberikan panggung. Bahwa Museum Kartini ini dibangun oleh rakyat Jepara sendiri,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, peralihan Pendapa RA Kartini menjadi museum merupakan keinginan masyarakat Jepara. Sebab, bangunan tersebut memiliki nilai yang tak bisa dibeli dengan apapun.
Penyiapan pendapa menjadi museum Kartini ini dikolaborasikan dengan Yayasan Dharma Bakti Lestari (YDBL), yayasan di bawah wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat.
Perwakilan YDBL, Ikhwan S menilai, sosok R.A.Kartini sudah melegenda. Sebab hanya dialah tokoh perempuan yang setiap tahun diperingati di segala kalangan.
”Jangan sampai kita tampil biasa saja karena mungkin sosok Kartini ini sudah melegenda. Ini yang menjadi satu bahan penting yang kemudian tokoh perempuan akan banyak berkomentar,” ungkapnya.
Lima Zona...
Nantinya, saat masyarakat dapat berkunjung ke pendapa, mereka akan memasuki lima zona yang terdiri dari Zona Geografis Jepara di sisi Peringgitan, Zona Keluarga Kartini di Ruang Tamu.
Kemudian, Zona Terbit Terang Pemikiran Kartini di Ruang Tengah, Zona Kartini Berkesenian di Ruang Pingitan, dan Zona Interaksi Pengunjung di Serambi Belakang Pendopo.
Tak hanya itu, secara luas masyarakat akan bisa memiliki pengalaman langsung untuk melihat koleksi-koleksi yang berasal dari kumpulan koleksi Museum RA Kartini Jepara, hibah, peminjaman dari berbagai kalangan, serta pengadaan gambar atau visual pelengkap.
Editor: Zulkifli Fahmi