Kamis, 20 November 2025

Murianews, Kudus – Dinas Sosial Kabupaten Kudus mengakui belum maksimal dalam menanggulangi pengemis. Mereka kewalahan menghadapi Pengemis, Gelandangan dan Orang Terlantar (PGOT) di Kabupaten Kudus.

Anik Yuliati, Kepala Bidang Pelayanan Rehabilitasi Sosial Bantuan Perlindungan Jaminan Sosial (Yanrehabbalinjamsos), Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Kudus Melalui Yuli Perdi Wibowo, Pekerja Sosial Yanrehabalinjamsos, Dinsos Kudus menyebutkan pencegahan belum bisa maksimal. Salah satu kendala yang terjadi adalah terkait kependudukan.

”Beberapa pengemis itu bukan asli Kudus, mereka dari luar Kudus. Mereka bisa pindah-pindah tempat mengemis dengan cepat,” katanya pada Murianews.com pada Senin (27/5/2024).

Ia kemudian menjelaskan terkait upaya pembinaan. Beberapa kali diberikan pembinaan secara langsung pada pengemis atau gelandangan yang tertangkap.

Namun, usaha itu belum membuahkan hasil yang signifikan. Para pengemis dan gelandangan masih saja berkeliaran di Kudus.

”Kemarin ada pengemis dari Grobogan. Kami mau antar mereka pulang supaya ditangani oleh Dinsos Grobogan tapi tidak mau. Beberapa hari kemudian mereka kembali lagi mengemis di sana,” ungkapnya.

Ia menjelaskan di Kudus belum bisa memanfaatkan shelter (penampungan) bagi PGOT. Dinsos hanya bisa berharap shelter yang tersedia bisa digunakan.

”Sudah ada shelter untuk menampung PGOT tapi belum aktif. Kami kekurangan sumber daya,” ungkapnya.

Selain itu, untuk proses penjaringan pengemis ditahun ini belum dilakukan. Dinsos masih disibukkan dengan agenda lain.

”Kami masih sibuk dalam penanganan disabilitas dan lansia. Jadi belum bisa terjun ke lapangan untuk menjaring PGOT yang berkeliaran,” jelasnya.

Selama disibukkan dengan hal lain, Dinsos tidak memiliki tim khusus untuk menindak PGOT yang berkeliaran. Mereka tidak memiliki personel yang memadai untuk membentuk tim khusus.

”Dulu ada tim khusus tapi sekarang sudah tidak ada karena kurang anggota dan anggaran,” terangnya.

Sementara dipihak masyarakat sudah begitu resah dengan kehadiran PGOT. Salah satunya di daerah Masjid Menara Kudus.

Sholikin (45) pengunjung Masjid Menara Kudus yang berasal dari Grobogan, Jawa Tengah merasa kaget saat bertemu pengemis di sana. Ia tampak dikejar-kejar pengemis tersebut.

”Saat ada pengemis saya kaget. Mereka terus mepetin saya. Saat saya beri uang, mereka baru berhenti ngikutin saya,” ungkapnya.

Editor: Supriyadi

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler