Kamis, 20 November 2025

Murianews, Kudus – Mahasiswa PGMI IAIN Kudus (Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Institut Agama Islam Negeri Kudus) menggelar GKS ke IX (Gebyar Kreativitas Seni ke IX). Acara ini digelar Selasa (4/6/2024) di GOR IAIN Kudus.

Ketua Panitia kegiatan, Izza Ainuzzahro menyatakan, acara ini merupakan kegiatan rutin yang digelar setahun sekali. Pada tahun ini menggunakan tema “Mengusung Jejak Kebudayaan Nusantara, Melalui Legenda Nusantara”.

”Ini merupakan acara tahunan, pada tahun ini sudah yang ke sembilan. Pemilihan tema tersebut agar lebih variatif saja, intinya kami ingin menampilkan kesenian nusantara,” katanya.

Ia mengungkapkan terdapat tiga penyaji yang tampil di pentas GKS ke IX ini. Mereka merupakan mahasiswa PGMI IAIN Kudus Semester 6.

Bagi mahasiswa semester 6, kegiatan ini merupakan hal yang sifatnya wajib diikuti. Dari kegatan ini akan ada sertifikat yang akan digunakan sebagai pendukung ijazah.

Ketiga penyaji menampilkan drama yang mengadopsi dari cerita legenda di Indonesia. Legenda-legenda itu adalah Ande-Ande Lumut, Malin Kundang, dan Coban Rondo.

”Masing-masing mementaskan cerita legenda di Indonesia. Kali ini cerita yang dibawa ada Ande-Ande Lumut, Malin Kundang, dan Coban Rondo,” jelasnya.

Izza menyebutkan ada pementasan dari unit ekstakulikuler PGMI. Terdapat pementasan karawitan, gamelan dan angklung, dan paduan suara. Selain itu ada penampilan tari-tarian.

”Tari Gambyong ditampilkan saat menyambut Rektor, lalu ada Tari Giri Sholawat yang merupakan tari kreasi dari dosen seni PGMI IAIN Kudus, terakhir Tari Kudusan,” ujarnya.

Menurut Izza kegiatan ini selain sebagai program wajib PGMI juga menjadi bekal bagi mahasiswa PGMI. Ia mengungkapkan mahasiswa PGMI haruslah multitalenta, harus kreatif dan berbudaya.

”Mahasiswa PGMI tidak hanya pintar di akademik tapi juga harus menguasai seni dan kebudayaan. Saat mengajar di MI nanti hal ini dibutuhkan,” tegasnya

Editor: Budi Santoso

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler