Suporter Persiku Kudus Iuran Bareng untuk Hapus Vandalisme
Muhamad Fatkhul Huda
Jumat, 4 Oktober 2024 14:11:00
Murianews, Kudus – Beberapa suporter Persiku Kudus yang tergabung dalam kelompok Suporter Macan Muria (SMM) melakukan aksi pembersihan vandalisme di area perbatasan Kudus-Pati, tepatnya di Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.
Aksi ini dilakukan dengan inisiatif sendiri, di mana mereka bergotong royong mengumpulkan dana secara mandiri untuk menghapus coretan-coretan negatif di sepanjang wilayah tersebut.
Koordinator SMM Andi Mustofa menjelaskan, kegiatan ini didanai oleh uang kas SMM dan sumbangan dari para anggotanya. Dana yang terkumpul kemudian digunakan untuk membeli cat, kuas, dan kebutuhan lainnya, termasuk keperluan makan selama proses pembersihan berlangsung.
”Kami membersihkan coretan-coretan ini dengan sepuluh anggota SMM. Dana yang terkumpul sekitar Rp 800 ribu, hasil dari iuran kami bersama. Uang itu dipakai untuk beli alat-alat seperti cat dan kuas,” kata Andi saat diwawancarai oleh Murianews.com, Jumat (4/10/2024).
Aksi pembersihan pada hari tersebut mencakup lima titik di sekitar perbatasan. Coretan-coretan yang dihapus mayoritas bernada provokatif dan tidak pantas untuk dilihat oleh masyarakat umum. Andi berharap aksi vandalisme semacam ini tidak terulang lagi di masa depan, karena merugikan banyak pihak, termasuk komunitas suporter.
”Coretan-coretan itu kebanyakan provokatif, ada yang menyudutkan Kudus dan kota lain. Ini sangat tidak pantas dan merugikan banyak pihak,” tegas Andi.
Menurut Andi, vandalisme ini dilakukan oleh oknum suporter dari dua belah pihak yang saling bertikai. Sebagai suporter yang bertanggung jawab, pihaknya merasa perlu untuk mengambil tindakan pembersihan tersebut.
Ia juga menegaskan bahwa tidak ada tempat bagi vandalisme di kalangan suporter, karena tindakan semacam ini dapat menyakiti banyak pihak, tidak hanya suporter, tetapi juga masyarakat umum.
”Kami tidak boleh membiarkan vandalisme berkembang di kalangan suporter. Coretan-coretan ini menyebut nama kota, bukan tim atau klub, jadi dampaknya luas, bukan hanya untuk suporter,” ujarnya.
Andi pun mengajak seluruh suporter untuk lebih dewasa dalam bertindak, baik di dalam maupun di luar lapangan. Ia menekankan pentingnya menjaga sportivitas dan saling menghormati antar-suporter, serta berpikir matang sebelum melakukan tindakan yang dapat merugikan orang lain.
”Harus lebih dewasa dalam bertindak. Jangan sampai ada lagi vandalisme, karena dampaknya bisa merugikan banyak pihak,” pungkas Andi.
Editor: Cholis Anwar



