”Saya bisa mendapatkan pengalaman berharga dari program ini. Hal ini bisa memberikan wawasan baru terkait sistem pendidikan secara global,” ungkapnya.
Menurutnya, kegiatan ini bisa mempersiapkan dirinya menjadi pendidik yang kompeten dan berwawasan luas. Ia juga bisa menikmati pengalaman hidup di luar negeri.
Ia menyebut, program luar negeri ini dapat mengasah proses interaksi sosialnya dengan dunia luar. Pemahaman terkait kekayaan budaya, bahasa, adat, dan sebagainya juga bertambah.
”Saya harap program ini terus ada agar bisa lebih meningkatkan jati diri seorang pendidik serta memperluas wawasan dan ilmu pendidikan secara global,” harapnya.
Murianews, Kudus – Sebanyak 15 mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muria Kudus (UMK), Jawa Tengah mengikuti program Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP).
Tiga belas mahasiswa di antaranya melakukan PLP di Al Hidayah Foundation, Songkhla, Thailand.
Mereka akan mengikuti program itu mulai dari 4 November hingga 30 November 2024. Para mahasiswa itu diberikan kesempatan untuk mengajar di sekolah mitra.
Sekolah mitra itu antara lain, Muslimsuks School, Santi Witya Serong School, dan Nidasuksasat School.
Ketiga belas mahasiswa ini berasal dari program studi Bimbingan Konseling, Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, dan Pendidikan Matematika.
Sementara dua mahasiswa lainnya, berpartisipasi dalam program Sea Techer Program di Filipina. Periode waktu pelakasanaanya sama dengan yang berada di Thailand.
Kedua mahasiswa itu akan mendapatkan kesempatan merasakan berinteraksi dengan sistem pendidikan yang berbeda. Mereka juga berpeluang untuk mengembangkan keterampilan mengajar di luar negeri.
Salah satu peserta yang terlibat, Risma Anggaria mengatakan, kegiatan ini memberikan banyak manfaat bagi dirinya. Baik secara kebutuhan pribadinya maupun untuk meningkatkan profesionalitasnya.
”Saya bisa mendapatkan pengalaman berharga dari program ini. Hal ini bisa memberikan wawasan baru terkait sistem pendidikan secara global,” ungkapnya.
Menurutnya, kegiatan ini bisa mempersiapkan dirinya menjadi pendidik yang kompeten dan berwawasan luas. Ia juga bisa menikmati pengalaman hidup di luar negeri.
Ia menyebut, program luar negeri ini dapat mengasah proses interaksi sosialnya dengan dunia luar. Pemahaman terkait kekayaan budaya, bahasa, adat, dan sebagainya juga bertambah.
”Saya harap program ini terus ada agar bisa lebih meningkatkan jati diri seorang pendidik serta memperluas wawasan dan ilmu pendidikan secara global,” harapnya.
Program PLP ini dicanangkan sebagai bentuk memberikan peluang bagi mahasiswa FKIP UMK untuk belajar langsung terkait tantangan yang ada di dunia pendidikan secara luas. Dengan demikian mahasiswa pendidikan bisa lebih siap menghadapi persoalan global terkait pendidikan.
Editor: Supriyadi
