Fatikha mengungkapkan, selama di Kendari, timnya mendirikan tenda dan menjajakan karyanya. Lalu pada tahap penjurian karya, mereka melakukan presentasi dan tanya jawab dengan juri.
’’Dari penilaian yang berlangsung, alhamdulillah kami berhasil dinobatkan peringkat dua nasional itu,’’ terangnya.
Fatikha menyatakan, kegiatan ini diikuti 627 tim mahasiswa dari seluruh universitas di Indonesia. Ia dan timnya sangat bahagia dan bangga atas capaian ini karena bisa mengalahkan peserta lainnya.
Ia mengutarakan, penghargaan ini merupakan langkah awal timnya untuk lebih jauh lagi dalam mencari ilmu. Selain itu, hal ini bisa menjadi salah satu jalan mencari relasi yang luas.
’’Harapannya atas raihan ini bisa menambah semangat kami sehingga kami bisa melanjutkan usaha yang telah dibangun. Kami juga bertekad untuk membawa Batik Saba, karya kami ini ke kancah dunia,’’ ujarnya.
Murianews, Kudus – Mahasiswa Universitas Muria Kudus (UMK) meraih peringkat dua nasional dalam penghargaan Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia atau KMI Award 2024.
Para mahasiswa itu yakni, Fatikha Izzatil Fitria, Ratu Airin Zakiyya Husna, dan Desta Abella Afita dengan bimbingan dosen UMK Izza Ashsifa.
Ketua tim, Fatikha Izzatil Fitria mengutarakan, penghargaan itu berkat karyanya yakni, Batik Saba. Berkat kreasinya, mereka mendapatkan peringkat kedua nasional dalam kategori industri kreatif, seni, dan budaya.
Fatikha menjelaskan, Batik Saba, yakni sebuah fashion jeans dengan kombinasi batik Walisongo. Usaha itu telah dikembangkan mereka dalam enam bulan.
’’Enam bulan kami mengembangkan usaha kami ini melalui Program Pendanaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW), akhirnya bisa lolos kurasi dan mengikuti tahap puncak,’’ ujarnya pada Murianews.com, Kamis (14/11/2024).
Penghargaan ini diserahkan saat mengikuti expo KMI di Kendari, Sulawesi Tenggara Oktober 2024 lalu.
Ia menyebutkan, sebanyak lima tim dari UMK dengan kategori berbeda yang lolos expo KMI di Kendari. Tapi, hanya timnya yang mendapat penghargaan.
Diikuti 627 Tim
Fatikha mengungkapkan, selama di Kendari, timnya mendirikan tenda dan menjajakan karyanya. Lalu pada tahap penjurian karya, mereka melakukan presentasi dan tanya jawab dengan juri.
’’Dari penilaian yang berlangsung, alhamdulillah kami berhasil dinobatkan peringkat dua nasional itu,’’ terangnya.
Fatikha menyatakan, kegiatan ini diikuti 627 tim mahasiswa dari seluruh universitas di Indonesia. Ia dan timnya sangat bahagia dan bangga atas capaian ini karena bisa mengalahkan peserta lainnya.
Ia mengutarakan, penghargaan ini merupakan langkah awal timnya untuk lebih jauh lagi dalam mencari ilmu. Selain itu, hal ini bisa menjadi salah satu jalan mencari relasi yang luas.
’’Harapannya atas raihan ini bisa menambah semangat kami sehingga kami bisa melanjutkan usaha yang telah dibangun. Kami juga bertekad untuk membawa Batik Saba, karya kami ini ke kancah dunia,’’ ujarnya.
Editor: Zulkifli Fahmi
