Jumat, 21 November 2025

Pelaku itu melaporkan ke orang tuanya bahwa ia dipukul oleh gurunya. Lalu, orang tua dari pelaku marah dan mendatangi guru.

’’Bapaknya ini marah-marah ke guru tapi setelah itu dijelaskan kebenarannya. Bahwa sang anak yang salah karena melakukan bullying bukan seperti yang dibilang sebelumnya,’’ terangnya.

Setelah mendapat penjelasan itu, orang tua pelaku kemudian sadar. Anak yang melakukan bullying juga mengakui dan meminta maaf kepada temannya yang di-bully.

Riyanto menyatakan, kejadian ini yang disebut sebagai titik balik. Di mana anak yang tadinya salah akhirnya kembali ke jalan yang benar.

’’Film ini juga ingin menyampaikan kepada siswa terkait perilaku bullying yang sebenarnya ada di sekitar kita tapi tidak disadari. Ini juga merupakan salah satu model pembelajaran yang lebih segar,” sebutnya.

Film ini di-lauching pada kegiatan Festival Literasi yang digelar MI Darul Ulum 2 Kudus, Sabtu (30/11/2024). Para siswa di sana diajak menonton bersama film karyanya sendiri.

Editor: Zulkifli Fahmi

Komentar

Terpopuler