Mendikdasmen Dorong Penambahan Guru BK di Sekolah, Ini Alasannya
Muhamad Fatkhul Huda
Sabtu, 30 November 2024 21:49:00
Murianews, Kudus – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti, menyoroti pentingnya penambahan jumlah guru bimbingan konseling atau guru BK di sekolah-sekolah, terutama di institusi yang memiliki jumlah siswa sangat besar.
Hal ini disampaikan saat agenda Njagong Bareng Pak Menteri di Kudus, Sabtu (30/11/2024).
Abdul Mu’ti mengungkapkan, jumlah guru BK di beberapa sekolah masih jauh dari cukup. Ia mencontohkan kondisi di mana satu guru BK harus membimbing hingga 250 siswa.
”Beberapa sekolah ada yang jumlah muridnya mencapai 1.000 orang, tetapi guru BK-nya hanya empat. Itu artinya satu guru harus membimbing 250 siswa. Kasihan sekali. Penambahan guru BK memang harus dilakukan,” tegasnya.
Lebih lanjut, Mendikdasmen menekankan citra guru BK harus diubah. Selama ini, guru BK sering kali hanya dianggap sebagai ”penegak disiplin” yang menangani siswa bermasalah. Padahal, tugas guru BK jauh lebih luas dan strategis.
”Guru BK seharusnya membantu siswa menemukan bakat dan potensinya, bukan hanya memanggil siswa yang rambutnya gondrong atau tidak memakai seragam rapi,” jelasnya.
Guru BK juga berperan penting dalam membentuk karakter siswa, memberikan arahan, dan menjadi tempat siswa mencurahkan keluh kesah.
Cegah Bullying…
Hal ini, menurut Prof Muti, sangat penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang nyaman dan mendukung perkembangan siswa secara holistik.
”Misalnya, kalau ada siswa yang nakal, jangan hanya dihukum, tetapi cari tahu penyebabnya. Mungkin saja di rumah dia tidak nyaman. Dalam situasi seperti itu, guru BK perlu menciptakan suasana sekolah yang nyaman bagi siswa,” tambahnya.
Untuk mendukung peran guru BK, Abdul Mu’ti menyatakan, materi bimbingan konseling dan pendidikan nilai akan disisipkan dalam kurikulum Pendidikan Profesi Guru (PPG).
Langkah ini bertujuan untuk menambah kompetensi para guru, termasuk guru kelas, dalam memberikan konseling dasar kepada siswa.
”Guru kelas nantinya juga akan diberikan pelatihan terkait konseling. Harapannya, mereka tidak hanya fokus pada transfer ilmu, tetapi juga lebih memperhatikan kebutuhan emosional siswa,” ujar Mu’ti.
Selain itu, guru BK juga memiliki peran vital dalam mencegah tindakan bullying dan kekerasan di lingkungan sekolah. Dengan keberadaan guru BK yang memadai, potensi terjadinya kekerasan antar siswa dapat diminimalkan.
”Guru BK harus terbuka dan sabar. Mereka menjadi salah satu pilar utama dalam memastikan kesejahteraan mental siswa, selain peran guru-guru lainnya,” pungkasnya.
Editor: Cholis Anwar



