Namun, pada November tahun ini, luasan tanam sudah mencapai 6.366 hektar. Artinya area tanam bertambah luas dengan upaya yang telah dilakukan.
”Perubahan area tanam menjadi lahan produktif cukup lumayan. Bisa menambah produktivitas pertanian ke depannya,” ujarnya.
Ia menyebut, pada MT satu tahun ini harus lebih baik dari pada tahun lalu. Pihaknya menargetkan ada 10 hektar area tanam produktif.
Ia tidak ingin mengulangi kesalahan pada tahun lalu yang mendapatkan hasil kurang maksimal. Karena banyak faktor yang membuat hal itu terjadi.
”Tahun lalu ada el nino jadi kita tidak maksimal. Selain itu, masalah genangan air yang merendam sekitar 1.000 hektar lahan yang kemudian mengurangi luasan area tanam. Sehingga banyak orang yang berganti komoditas,” pungkasnya.
Murianews, Kudus – Dinas pertanian dan pangan (Dispertan) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah berhasil menyulap lahan mati menjadi lahan produktif. Luasan lahan itu mencapai sekitar 2.600 hektar yang terletak di beberapa titik.
Kepala Bidang Tanaman Pangan Dispertan Kudus, Agus Setiawan mengungkapkan, lahan itu tersebar pada enam kecamatan di Kabupaten Kudus, yakni di kecamatan itu adalah Mejobo, Jekulo, Kaliwungu, Jati, Gebog, dan Dawe.
”Kalau lahan yang paling sedikit hanya di Kecamatan Gebog seluas 55 hektar. Sisanya itu tersebar hampir merata,” ungkapnya kepada Murianews.com, Rabu (4/12/2024).
Lahan seluas 2.600 hektar itu sebelumnya tidak digunakan untuk menanam. Hal itu dikarenakan beberapa faktor yang mempengaruhinya.
Termasuk faktor minimnya air yang ada di sekitar lahan mati itu. Namun, Dispertan berhasil menghidupkan lahan itu dengan strategi yang dirancang sedemikian rupa.
”Kemarin itu upayanya dengan pompa air. Kami salurkan agar lahan mati karena kurang air bisa ditanami dengan memompa air,” terangnya.
Dengan begitu, luasan area tanam pada masa tanam satu tahun ini bisa meningkat. Pada bulan November 2023 lalu luasan tanam hanya sekitar 2.500 hektar.
Lahan produktif...
Namun, pada November tahun ini, luasan tanam sudah mencapai 6.366 hektar. Artinya area tanam bertambah luas dengan upaya yang telah dilakukan.
”Perubahan area tanam menjadi lahan produktif cukup lumayan. Bisa menambah produktivitas pertanian ke depannya,” ujarnya.
Ia menyebut, pada MT satu tahun ini harus lebih baik dari pada tahun lalu. Pihaknya menargetkan ada 10 hektar area tanam produktif.
Ia tidak ingin mengulangi kesalahan pada tahun lalu yang mendapatkan hasil kurang maksimal. Karena banyak faktor yang membuat hal itu terjadi.
”Tahun lalu ada el nino jadi kita tidak maksimal. Selain itu, masalah genangan air yang merendam sekitar 1.000 hektar lahan yang kemudian mengurangi luasan area tanam. Sehingga banyak orang yang berganti komoditas,” pungkasnya.
Editor: Cholis Anwar