Sementara itu, Rektor UMKU, Edy Soesanto mengatakan, gerakan penanaman pohon ini menjadi langkah awal untuk menumbuhkan semangat melestarikan lingkungan. Ia mengakui, kegiatan seperti ini belum bisa mengurai kompleksnya persoalan.
”Ini akan berlanjut karena belum bisa mengatasi secara langsung, harus ada keberlanjutan. Minimal memberikan contoh kepada masyarakat untuk menanam pohon sebagai bentuk pelestarian lingkungan,” sebutnya.
Pihaknya akan terus mengajak kolaborasi dengan BPDAS Jratun dalam upaya oksigenasi, pencegahan pemanasan global, perubahan iklim, dan sebagainya.
Ia mengatakan, proses ini akan berjalan sangat lama. Menurutnya menanam pohon bukan perkara mudah karena membutuhkan kesadaran dengan edukasi yang intensif.
Murianews, Kudus – Balai Pengelolaan Daerah Sungai (BPDAS) Jratun menggandeng Muhammadiyah Kudus melalui Majelis Lingkungan Hidup dan Univeristas Muhammadiyah Kudus (UMKU) untuk menanam 2.750 pohon. Penanaman itu dilakukan untuk pemulihan Daerah Aliran Sungai (DAS) di Kudus, Jawa Tengah.
Kepala Seksi Rehabilitasi Hutan dan Lahan BPDAS Jratun, Zayinul Farhi mengutarakan, saat ini DAS di Kudus dalam kondisi kritis. Penurunan fungsi DAS terjadi sangat signifikan melihat berbagai dampak yang terjadi.
”Kalau saat musim hujan terjadi banjir dan longsor tapi memasuki musim kemarau terjadi kekeringan, ini akibat dari menurunnya fungsi DAS di sini,” jelasnya kepada Murianews.com, Senin (23/12/2024).
Oleh karena itu, perlu adanya rehabilitasi lahan yang kritis di DAS itu. Pemulihan yang dicanangkan melalui gerakan penanaman pohon bersama.
Lalu, pihaknya mencoba menggandeng Muhammadiyah Kudus untuk merealisasikannya. Menurutnya, gerakan menanam pohon sangat signifikan dampaknya jika dilakukan secara kelompok.
”Lebih efektif dilakukan secara grup, terlebih saat ini bibit yang disalurkan adalah bibit pohon buah yang memiliki nilai ekonomis,” terangnya.
Ia akan memfasilitasi segala bentuk upaya yang berkaitan dengan rehabilitasi DAS. Ke depan pihaknya akan menginvetarisasi data derah rawan yang disodorkan Majelis Lingkungan Hidup Muhammadiyah Kudus untuk ditindaklanjuti.
Rektor UMKU...
Sementara itu, Rektor UMKU, Edy Soesanto mengatakan, gerakan penanaman pohon ini menjadi langkah awal untuk menumbuhkan semangat melestarikan lingkungan. Ia mengakui, kegiatan seperti ini belum bisa mengurai kompleksnya persoalan.
”Ini akan berlanjut karena belum bisa mengatasi secara langsung, harus ada keberlanjutan. Minimal memberikan contoh kepada masyarakat untuk menanam pohon sebagai bentuk pelestarian lingkungan,” sebutnya.
Pihaknya akan terus mengajak kolaborasi dengan BPDAS Jratun dalam upaya oksigenasi, pencegahan pemanasan global, perubahan iklim, dan sebagainya.
Ia mengatakan, proses ini akan berjalan sangat lama. Menurutnya menanam pohon bukan perkara mudah karena membutuhkan kesadaran dengan edukasi yang intensif.
Editor: Budi Santoso