Padahal, terdapat tempat sampah sementara. Hanya saja, tempat sampah tersebut tak bisa menampung banyaknya sampah. Akibatnya, sampah menggunung hingga meluber ke jalan seolah tak terurus.
Warga setempat Misbah mengatakan, menggunungnya sampah di sana ditengarai karena pengelolaan sampah pasar itu tidak maksimal. Ia menyebut, pengambilan sampah dilakukan tidak rutin setiap harinya.
”Tidak rutin kadang sepekan sekali atau dua kali, jadi di sini menumpuk tinggi, padahal sebelumnya rutin diambil,” ungkapnya.
Ia mengatakan, kondisi ini terjadi kurang lebih sudah setahun. Tempat sampah pasar seperti tidak diperhatikan dan diurusi.
”Mengganggu fasilitas jalan, terus lalatnya banyak, kadang juga banyak nyamuk. Warga sini sering yang kena DBD,” ungkapnya.
Menurut Misbah, persoalan ini dikarenakan tempat sampah yang tersedia terbuka. Jadi banyak warga yang tidak bertanggung jawab ikut membuang sampah di sana.
Murianews, Kudus – Warga sekitar Pasar Mijen, Desa Mijen, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah mengeluhkan sampah yang membeludak hingga berserakan ke jalan.
Padahal, terdapat tempat sampah sementara. Hanya saja, tempat sampah tersebut tak bisa menampung banyaknya sampah. Akibatnya, sampah menggunung hingga meluber ke jalan seolah tak terurus.
Warga setempat Misbah mengatakan, menggunungnya sampah di sana ditengarai karena pengelolaan sampah pasar itu tidak maksimal. Ia menyebut, pengambilan sampah dilakukan tidak rutin setiap harinya.
”Tidak rutin kadang sepekan sekali atau dua kali, jadi di sini menumpuk tinggi, padahal sebelumnya rutin diambil,” ungkapnya.
Ia mengatakan, kondisi ini terjadi kurang lebih sudah setahun. Tempat sampah pasar seperti tidak diperhatikan dan diurusi.
Ia menyatakan, ketika musim hujan tiba, bau busuk sampah makin menyengat hingga radius seratusan meter. Sedangkan saat musim kemarau, sampah-sampah beterbangan hingga ke pemukiman warga.
”Mengganggu fasilitas jalan, terus lalatnya banyak, kadang juga banyak nyamuk. Warga sini sering yang kena DBD,” ungkapnya.
Menurut Misbah, persoalan ini dikarenakan tempat sampah yang tersedia terbuka. Jadi banyak warga yang tidak bertanggung jawab ikut membuang sampah di sana.
Sampah dari pedagang...
Ia mengungkapkan, pembuang sampah di sana adalah para pedagang yang sebenarnya bukan warga sekitar. Lebih dari itu, beberapa pedagang yang berjualan di pasar juga membawa sampah dari rumahnya masing-masing.
”Kalau warga sini itu sebagian ada yang sudah ikut dari desa, di sini paling sering ya dari pedagang yang membawa sampah dari rumah. Kemudian ada yang dari perumahan juga padahal bukan wilayah Desa Mijen,” ungkapnya.
Ia mengaku telah menyampaikan persoalan ini ke pihak desa. Kemudian, pihak desa telah mempertemukan warga dengan kepala pasar.
Keduanya bertemu untuk membicarakan persoalan sampah ini. Pada pertemuan itu sudah menelurkan kesepakatan bersama tapi belum berjalan.
”Dulu sudah pernah kita bertemu ada kesepakatan tapi sampai saat ini belum dijalankan oleh pasar, masalah ini masih terus berlangsung. Kami harapnnya gampang, tempat sampah ini dibuat tertutup atau dipindah,” terangnya.
Editor: Supriyadi