Wiji menyebut, kenaikan ini mulai terasa sejak dua-tiga hari yang lalu. Menurutnya, kenaikan ini membuat daya beli masyarakat menurun.
Ia berharap, kenaikan harga bahan pokok ini tidak berlarut-larut. Sebab, hal itu sangat mempengaruhi daya beli masyarakat.
Ia memperkirakan, puncak kenaikan harga ini pada mendekati tahun baru atau setelahnya. Ia memprediksi komoditas akan melejit tinggi di dua hari selepas tahun baru.
”Kalau naik jangan mahal-mahal supaya tetap banyak yang membeli. Mungkin ini akan meninggi setelah tahun baru, setelah itu turun. Ini sudah menjadi rutinan saat akhir tahun,” terangnya.
Murianews, Kudus – Memasuki liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru), komoditas sembako di pasaran di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah mengalami kenaikan harga. Komoditas yang naik meliputi cabai, bawang, sayuran.
Salah satu pedagang, Wiji Lestari mengatakan, harga cabai merah saat ini mencapai Rp 60 ribu per kilogram. Sebelumnya harga cabai merah per kilogramnya Rp 45 ribu.
”Iya ada kenaikan hampir semua komoditas naik, mulai cabai dari berbagai jenis dan sebagainya,” terangnya kepada Murianews.com, Jumat (27/12/2024).
Kemudian cabai rawit melonjak menjadi Rp 65 ribu per kikogram dari Rp 35 ribu. Sementara cabai keriting dari Rp 18 ribu per kilogram menjadi Rp 25 ribu per kilogramnya.
Komoditas lain seperti bawang merah turut mengalami kenaikan dari Rp 39 ribu menjadi Rp 45 ribu per kilogram. Bawang putih memgalami kenaikan menjadi Rp 42 ribu dari Rp 39 ribu per kilogram.
”Sayuran wortel saat ini tinggi harganya di kisaran Rp 10-12 ribu per kilogram. Lalu, kacang panjang dari Rp 8 ribu menjadi Rp 14 ribu per ikat,” sebutnya.
Sayuran lain seperti terong juga naik dari Rp 4 ribu menjadi Rp 10 ribu per kilogram. Selanjutnya kol putih juga naik dari Rp 4 ribu menjadi Rp 6 ribu per biji.
Naik sejak tiga hari lalu...
Wiji menyebut, kenaikan ini mulai terasa sejak dua-tiga hari yang lalu. Menurutnya, kenaikan ini membuat daya beli masyarakat menurun.
”Menurun dalam segi banyaknya barang yang dibeli. Biasanya cabai beli seperempat kilogram karena naik jadi hanya membeli satu ons,” terangnya.
Ia berharap, kenaikan harga bahan pokok ini tidak berlarut-larut. Sebab, hal itu sangat mempengaruhi daya beli masyarakat.
Ia memperkirakan, puncak kenaikan harga ini pada mendekati tahun baru atau setelahnya. Ia memprediksi komoditas akan melejit tinggi di dua hari selepas tahun baru.
”Kalau naik jangan mahal-mahal supaya tetap banyak yang membeli. Mungkin ini akan meninggi setelah tahun baru, setelah itu turun. Ini sudah menjadi rutinan saat akhir tahun,” terangnya.
Editor: Supriyadi