Saputro berharap pihak terkait segera mengambil tindakan untuk mengatasi persoalan ini. Ia menilai, genangan air yang berulang kali terjadi sangat mengganggu aktivitas warga, termasuk dirinya yang harus menutup warung kelontong miliknya.
”Warung saya terpaksa tutup karena air sudah masuk. Kalau sampah ikut masuk ke rumah, membersihkannya akan makin sulit,” pungkasnya.
Murianews, Kudus – Hujan deras yang mengguyur mulai Selasa (7/1/2025) malam hingga Rabu (8/1/2025) pagi menyebabkan banjir di Desa Tanjung Karang, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus. sejumlah rumah warga pun tampak terendam.
Salah seorang warga terdampak, Saputro (45) mengungkapkan, banjir mulai masuk ke rumahnya pada pagi hari karena hujan tak kunjung reda. Hujan dilaporkan turun sejak Selasa malam pukul 23.00 WIB.
”Hujannya dari kemarin malam hingga pagi ini, Rabu (8/1/2025) pukul 10.00 WIB. Air dari saluran irigasi melimpah ke pemukiman warga di sini,” jelas Saputro kepada Murianews.com, Rabu (8/1/2025).
Menurut Saputro, seluruh pemukiman di sekitar saluran irigasi terdampak genangan air, dengan ketinggian mencapai 30-50 sentimeter. Kondisi ini, katanya, sering terjadi ketika hujan deras dengan durasi lama mengguyur kawasan tersebut.
”Kalau hujan berhenti, kemungkinan air bisa surut sore nanti. Tapi kalau hujan turun lagi, airnya bisa naik lagi,” ungkapnya.
Saputro menjelaskan, permasalahan ini diduga disebabkan oleh saluran irigasi di bawah Jalan Proliman, Lingkar Kudus, yang tersendat.
Saluran yang tidak terlalu lebar itu dinilai sudah tidak berfungsi normal selama bertahun-tahun. Ia memperkirakan penyumbatan terjadi akibat sampah yang terbawa arus air.
”Dulu, saat hujan turun, air langsung mengalir. Tapi beberapa tahun ini saluran di bawah Jalan Proliman sering macet. Bahkan tahun lalu sempat lebih parah, genangannya sampai ke jalan raya,” tambahnya.
Aktivitas warga terganggu...
Saputro berharap pihak terkait segera mengambil tindakan untuk mengatasi persoalan ini. Ia menilai, genangan air yang berulang kali terjadi sangat mengganggu aktivitas warga, termasuk dirinya yang harus menutup warung kelontong miliknya.
”Warung saya terpaksa tutup karena air sudah masuk. Kalau sampah ikut masuk ke rumah, membersihkannya akan makin sulit,” pungkasnya.
Editor: Cholis Anwar