”Tentu untuk mencapai itu perlu adanya inovasi baru agar mampu menarik banyak wisatawan. Kami juga akan memperbanyak acara-acara,” ungkapnya.
Pihaknya akan terus berkomitmen untuk menampilkan agenda-agenda kebudayaan yang terbentuk di masyarakat. Ia juga akan lebih memprioritaskan anak-anak muda untuk terlibat.
Dengan harapan anak-anak muda dapat mencintai budayanya sendiri. Sehingga mereka dapat melestarikannya.
”Saat ini sudah kita upayakan untuk mengeksplore di ranah anak-anak mulai dari TK, SD, SMP, sehingga turut andil dalam pelestarian kebudayaan,” ujarnya.
Murianews, Kudus – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah mendapat alokasi anggaran dari APBD 2025 sebesar Rp 27,7 miliar.
Kepala Disbudpar Kudus, Mutrikah mengatakan, alokasi itu terbagai menjadi dua peruntukan. Meliputi Rp 22,4 miliar untuk belanja operasional dan Rp 5,2 miliar digunakan untuk belanja modal.
”Belanja operasional meliputi belanja pegawai ASN Rp 6,1 miliar, belanja barang dan jasa Rp 15,8 miliar, dan belanja hibah Rp 390 juta,” terangnya kepada Murianews.com.
Kemudian alaokasi anggaran untuk belanja modal meliputi belanja peralatan dan mesin sebesar Rp 905 juta. Lalu untuk belanja gedung dan bangunan Rp 4,5 miliar.
Anggaran tersebut diharapkan mampu menunjang perkembangan sarana, pra sarana dan fasilitas yang berada di lingkungan Disbudpar Kudus.
”Selain itu, Disbudpar juga mendapat dana alokasi khusus (DAK) non fisik dari Kementerian Pendidikan Tinggi sebesar Rp 2,5 miliar untuk pengembangan museum,” ujarnya.
Museum yang akan mendapatkan dana itu adalah Museum Kretek dan Museum Patiayam. Museum kretek mendapatkan dana sebesar Rp 1,3 miliar. Kemudian Museum Patiayam mendapatkan Rp 1,2 miliar.
Target PAD…
Pada tahun 2025, Disbudpar Kudus mendapat tanggung jawab untuk menyerap Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp 4,2 miliar. Target PAD ini meningkat dibandingkan dengan tahun 2024 yakni Rp 4 miliar.
”Tentu untuk mencapai itu perlu adanya inovasi baru agar mampu menarik banyak wisatawan. Kami juga akan memperbanyak acara-acara,” ungkapnya.
Pihaknya akan terus berkomitmen untuk menampilkan agenda-agenda kebudayaan yang terbentuk di masyarakat. Ia juga akan lebih memprioritaskan anak-anak muda untuk terlibat.
Dengan harapan anak-anak muda dapat mencintai budayanya sendiri. Sehingga mereka dapat melestarikannya.
”Saat ini sudah kita upayakan untuk mengeksplore di ranah anak-anak mulai dari TK, SD, SMP, sehingga turut andil dalam pelestarian kebudayaan,” ujarnya.
Editor: Supriyadi