Ia mengaku, antusiasme masyarakat yang hadir cukup tinggi. Sebab selain makanan jadul yang jarang dijumpai, acara ini juga hanya digelar dalam momen-momen tertentu saja.
Antok mengatakan, selama penyelenggaraan acara, stan buka setiap pukul 09.00 WIB dan tutup pukul 22.00 WIB.
Ia berharap, acara dapat berjalan dengan lancar dan memberikan manfaat bagi masyarakat Kudus. Terlebih mampu mengenalkan kembali kepada anak-anak muda mengenai makanan-makanan jadul.
”Makanan jadul adalah tradisi budaya, kami ingin berpartisipasi dalam melestarikannya melalui kegiatan ini, semoga ke depan bisa terus terselenggara lagi,” tutupnya.
Murianews, Kudus – Kuliner jadul atau makanan zaman dulu kembali hadir di Taman Menara Kudus. Kegiatan ini digelar dalam rangka memperingati Ta’sis Menara Kudus ke-490, berlangsung mulai Minggu-Sabtu (12-18/1/2025).
Koordinator Kuliner Jadul, Antok mengatakan, kegiatan ini digelar di Taman Menara Kudus mulai Minggu-Sabtu (12-18/1/2025). Terdapat 25 stan yang menjual beragam kuliner dengan nuansa jadul.
”Ada 25 stan yang menjual makanan jadul, seperti getuk, sego jangkrik, cenil, intip ketan, dan sebagainya. Mayoritas penjualnya berasal dari Kudus sendiri,” terangnya kepada Murianews.com, Senin (13/1/2025).
Ia menyebut, tujuan digelarnya acara ini untuk melestarikan budaya termasuk makanan zaman dahulu. Sebab, saat ini sudah banyak makanan baru yang berkembang di tengah masyarakat.
Makanan-makanan jadul akhirnya terpinggirkan dan tidak dikenal lagi. Oleh karena itu, kegiatan ini diharapkan mampu mengenalkan kembali kulineran jadul ke generasi sekarang.
”Bagi yang mau ikut serta di sini, saya screening ketat. Kalau makanannya tidak jadul tidak saya loloskan,” terangnya.
Antok menambahkan, kuliner jadul juga ditujukan untuk mengangkat potensi ekonomi dari UMKM sekitar Kudus. Menurut penuturannya, ini merupakan salah satu semangat awal terselenggaranya Kuliner Jadul.
Masyarakat Antusias...
Ia mengaku, antusiasme masyarakat yang hadir cukup tinggi. Sebab selain makanan jadul yang jarang dijumpai, acara ini juga hanya digelar dalam momen-momen tertentu saja.
”Pasti banyak yang menantikannya, ini kuliner jadul hanya dua kali dalam setahun saat Suro sama Rajab saja,” ujarnya.
Antok mengatakan, selama penyelenggaraan acara, stan buka setiap pukul 09.00 WIB dan tutup pukul 22.00 WIB.
Ia berharap, acara dapat berjalan dengan lancar dan memberikan manfaat bagi masyarakat Kudus. Terlebih mampu mengenalkan kembali kepada anak-anak muda mengenai makanan-makanan jadul.
”Makanan jadul adalah tradisi budaya, kami ingin berpartisipasi dalam melestarikannya melalui kegiatan ini, semoga ke depan bisa terus terselenggara lagi,” tutupnya.
Editor: Cholis Anwar