Para peserta yang mengikuti kegiatan ini berasal dari berbagai wilayah seperti Rembang, Jepara, Pati, Grobogan hingga Purworejo. Tentu yang paling banyak adalah dari Kudus.
Murianews, Kudus – Perayaan Tasis Masjid Al-Aqsha Menara Kudus ke-490 dengan berbagai kegiatan. Salah satunya adalah Musabaqah Qiroatul Kutub Turats Nusantara se-Jawa Tengah.
Acara yang diselenggarakan pada Selasa (14/1/2025) ini bertujuan untuk memperkenalkan dan melestarikan karya-karya ulama nusantara, khususnya yang berasal dari Kudus.
Ketua Panitia Tasis Menara Kudus Arinal Haq mengatakan, kegiatan ini juga menjadi sarana untuk mengenal lebih dalam mengenai warisan intelektual Islam yang berasal dari nusantara. Kegiatan ini merupakan upaya mengenalkan jati diri bangsa melalui karya-karya ulama lokal.
”Kami ingin agar masyarakat, terutama generasi muda, bisa lebih mengenal kitab-kitab karangan ulama nusantara. Beberapa pondok pesantren juga belum banyak yang menggunakan kitab-kitab ini dalam pembelajarannya,” ungkapnya kepada Murianews.com, Selasa (14/1/2025).
Ia mengatakan, pada kesempatan kali ini terdapat dua kategori yang dilombakan, yaitu Wustha dan Ulya. Kategori Wustha diikuti oleh 19 peserta, sementara kategori Ulya diikuti oleh 17 peserta.
Kitab yang dibacakan oleh para peserta merupakan karya-karya dari ulama Kudus. Yaitu, Kitab Faraidus Saniyah karangan Kiai Syahroni Ahmadi dan Kitab Irsadul Muhtadi karangan Syekh Abdul Hamid Kudus.
”Melalui lomba ini, diharapkan para peserta tidak hanya menampilkan kemampuan membaca kitab, tetapi juga menghidupkan kembali semangat keilmuan yang telah diajarkan oleh para ulama kita,” tambahnya.
Karya Ulama Nusantara...
Menurutnya, MQK yang digelar di gedung parkir Menara Kudus ini tidak hanya menjadi ajang lomba. Namun, juga sebagai momentum untuk membangkitkan kembali semangat keilmuan dan kecintaan terhadap kitab-kitab klasik karya ulama nusantara.
Para peserta yang mengikuti kegiatan ini berasal dari berbagai wilayah seperti Rembang, Jepara, Pati, Grobogan hingga Purworejo. Tentu yang paling banyak adalah dari Kudus.
Editor: Dani Agus