Salah satu petugas kebersihan, Joko mengatakan, sampah menumpuk karena sudah beberapa hari tidak bisa diangkut ke TPA. Oleh karena itu, sampah pasar yang terus berdatangan itu menggunung tinggi.
Kendati demikian, ia bersama petugas lainnya terus melakukan penataan agar sampah tidak meluber hingga menutupi jalan akses pasar. Sementara ini, pihaknya memaksimalkan ruang kosong di sekitar tempat sampah Pasar Bitingan.
Menurutnya, setiap harinya sampah di Pasar Bitingan mencapai 21 ton. Sampah itu meliputi kelas organik dan anorganik.
”Kita terbantu dengan perusahaan yang turut mengambil sampah organik, jadi tumpukan sampahnya berkurang, tidak terlalu menggunung,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Joko telah mempertanyakan kepada petugas pengangkut sampah terkait pengangkutan sampah ke TPA. Namun, hingga hari ini, TPA belum bisa menerima sampah.
Murianews, Kudus – Tumpukan sampah di Pasar Bitingan, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah diperkirakan mencapai 50 ton. Penyebab menumpuknya sampah ini dikarenakan Tempat Pembuangan Akhir atau TPA Tanjungrejo Kudus ditutup aksesnya oleh warga setempat.
Salah satu petugas kebersihan, Joko mengatakan, sampah menumpuk karena sudah beberapa hari tidak bisa diangkut ke TPA. Oleh karena itu, sampah pasar yang terus berdatangan itu menggunung tinggi.
”Sejak ada demo warga di TPA itu, sampah di sini tidak bisa diangkut ke sana. Jadinya menumpuk di sini,” terangnya kepada Murianews.com, Senin (20/1/2025).
Kendati demikian, ia bersama petugas lainnya terus melakukan penataan agar sampah tidak meluber hingga menutupi jalan akses pasar. Sementara ini, pihaknya memaksimalkan ruang kosong di sekitar tempat sampah Pasar Bitingan.
Menurutnya, setiap harinya sampah di Pasar Bitingan mencapai 21 ton. Sampah itu meliputi kelas organik dan anorganik.
”Kita terbantu dengan perusahaan yang turut mengambil sampah organik, jadi tumpukan sampahnya berkurang, tidak terlalu menggunung,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Joko telah mempertanyakan kepada petugas pengangkut sampah terkait pengangkutan sampah ke TPA. Namun, hingga hari ini, TPA belum bisa menerima sampah.
Belum Ada Solusi...
Ia mengatakan, dari pihak TPA dan warga belum mempunyai solusi jalan tengah atas persoalan yang terjadi. Dengan demikian, sampah di Pasar Bitingan belum bisa diangkut.
”Belum tahu sampai kapan ini, tadi saya tanya sopir truknya, katanya belum bisa. Akhirnya kami tata di sini supaya tidak mengganggu jalan,” jelasnya.
Ia berharap, permasalah di TPA Tanjungrejo Kudus segera mendapatkan titik temunya. Sebab, ledakan sampah bisa terjadi di Pasar Bitingan apabila terus-menerus menumpuk dan tidak kunjung diangkut.
Joko mengaku pihaknya belum mendapat intruksi khusus dari Dinas Perdagangan dan Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman, dan terkait alternatif pengelolaan sampah selain menanti TPA dibuka.
”Semoga segera ada solusi lah, kami di sini juga bingung gimana sampah ini, lama-kelamaan tentu akan tambah banyak lagi,” ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, beberapa waktu lalu warga Tanjungrejo, Kecamatan Jekulo melakukan aksi demo hingga berujung menyegel atau menutup paksa akses TPA Tanjungrejo. Aksi itu terjadi karena terjadi berbagai persoalan.
Editor: Zulkifli Fahmi